Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 11 September 2024

Bacaan:

Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." (Ibrani 13:5)

Renungan:

Ada seorang petani menemukan sebuah mata air ajaib. Mata air itu bisa mengeluarkan kepingan uang emas yang tak terhingga banyaknya. Mata air itu bisa membuat si petani menjadi kaya raya seberapapun yang diinginkannya, sebab kucuran uang emas itu baru akan berhenti bila si petani mengucapkan kata "cukup". Petani itu pun mengambil beberapa ember untuk menampung uang kaget itu. Setelah semuanya penuh, dibawanya ke gubug mungilnya untuk disimpan disana. Kucuran uang terus mengalir sementara si

petani mengisi semua karungnya, seluruh tempayannya, bahkan mengisi penuh rumahnya. Masih kurang! Dia menggali sebuah lubang besar untuk menimbun emasnya. Itu pun belum cukup, dia masih terus saja membiarkan mata air itu terus mengalirkan kepingan uang emas hingga akhirnya petani itu mati tertimbun bersama ketamakannya karena dia tak pernah bisa berkata cukup.

Kata yang paling sulit diucapkan oleh manusia barangkali adalah kata cukup. Oleh karena itu Tuhan Yesus mengajarkan Doa Bapa Kami, dengan kata" berilah kami makanan pada hari ini "secukupnya" dan bukan kata "berkelimpahan", padahal untuk beberapa hal yang lain di Alkitab selalu dikatakan berkelimpahan. Kapankah kita bisa berkata cukup? Hampir semua pegawai merasa gajinya belum bisa dikatakan sepadan dengan kerja kerasnya. Pengusaha hampir selalu merasa pendapatan perusahaannya masih dibawah target. Istri mengeluh suaminya kurang perhatian. Suami berpendapat istrinya kurang pengertian. Anak-anak menganggap orang tuanya kurang murah hati. Semua merasa kurang dan kurang.

Kapankah kita bisa berkata cukup?

Cukup bukanlah soal berapa jumlahnya. Cukup adalah persoalan kepuasan hati. Cukup hanya bisa diucapkan oleh orang yang bisa mensyukuri.

Mengucapkan kata cukup bukan berarti kita berhenti berusaha dan berkarya. "Cukup" jangan diartikan sebagai kondisi diam dan berpuas diri. Mengucapkan kata cukup membuat kita melihat dan mensyukuri apa yang telah kita terima, bukan apa yang belum kita dapatkan. Jangan biarkan kerakusan manusia membuat kita sulit berkata cukup.

Mari belajar untuk mencukupkan diri dengan apa yang ada pada diri kita hari ini, maka kita akan menjadi manusia yang berbahagia. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ampuni aku karena aku tidak pernah merasa cukup bersyukur atas setiap berkat dari-Mu. Hal itu membuat aku kehilangan damai sajahtera-Mu. Kini aku mohon berilah aku hikmat-Mu agar aku bisa mencukupi hidupku dengan setiap berkat dari-Mu tanpa merasa kurang ini dan itu. Amin. (Dod).