Listen

Description

"Tetapi sekarang, beginilah firman TUHAN yang menciptakan engkau, hai Yakub, yang membentuk engkau, hai Israel: "Janganlah takut, sebab Aku telah menebus engkau, Aku telah memanggil engkau dengan namamu, engkau ini kepunyaan-Ku. Apabila engkau menyeberang melalui air, Aku akan menyertai engkau, atau melalui sungai-sungai, engkau tidak akan dihanyutkan; apabila engkau berjalan melalui api, engkau tidak akan dihanguskan, dan nyala api tidak akan membakar engkau." (Yesaya 43:1-2 )

Renungan:

  Colin Hart adalah seorang desainer yang mencetuskan sebuah ide untuk membuat tali sepatu dengan bahan emas. Tali sepatu tersebut memang tampak seperti tali sepatu pada umumnya dalam bentuk dan ukurannya, tetapi berbeda bahannya. Benang-benang pembuat tali sepatu tersebut terbuat dari emas 24 karat yang dipesan secara khusus kepada pengrajin emas kuno di Columbia. Untuk membuat sepasang tali sepatu itu dibutuhkan waktu 120 jam. Supaya semakin memberikan nilai lebih, maka tali sepatu emas itu hanya diproduksi sebanyak 10 pasang saja. Kini oleh Hart tali sepatu bergengsi itu diberi label "Mr. Kennedy". Karena keunikannya itu, maka seseorang yang ingin memiliki tali sepatu benang emas tersebut harus mengeluarkan uang senilai US$ 19.000 atau sekitar Rp 160 juta. 

  Kita tentu tahu bahwa tali sepatu bukanlah sebuah benda yang dianggap berharga ataupun mewah. Berbeda dengan benda lain, seperti misalnya jam tangan, cincin dan lain sebagainya. Namun ketika tali sepatu itu dilapisi oleh benang emas, ia menjadi sesuatu yang berharga dan memiliki harga jual yang tinggi. Dalam dunia ini, kita mungkin seperti tali sepatu itu. Secara fisik bisa saja kita tidak secantik atau setampan orang lain. Secara materi mungkin kita tidak kaya dan tidak seindah seperti pandangan dunia ini. Tetapi sebagai umat kepunyaan Tuhan yang telah ditebus, diri kita bagai tali sepatu yang dilapisi emas. Apapun latar belakang kita dan bagaimanapun keberadaan kita sekarang, kita adalah pribadi yang berharga di mata Tuhan. Sayangnya, pada kenyataannya tidak jarang orang lalai memerhatikan siapa diri mereka sebenarnya. Itu sebabnya banyak orang yang kehilangan jati dirinya. Mereka memiliki pandangan yang berbeda dengan pandangan Tuhan mengenai diri mereka. Mereka lebih fokus pada keberadaan yang menurutnya tidak berharga, sehingga mata hatinya tertutup untuk mengetahui bahwa Tuhan sangat menghargainya. Hal seperti inilah yang dipikirkan oleh bangsa Israel ketika mereka ada di pembuangan. Mereka merasa tidak berharga karena seolah-olah Tuhan tidak peduli lagi akan keberadaan mereka. Status sebagai orang buangan mungkin telah membuat mereka menjadi minder terhadap bangsa-bangsa lain dan memandang rendah diri mereka. Tuhan tidak mau umatnya memiliki pikiran yang salah mengenai keberadaan mereka. Untuk itulah  Tuhan pun berfirman agar bangsa kepunyaan-Nya itu tidak menjadi takut terhadap apapun. Tuhan menguatkan mereka dengan ucapan bahwa ia telah menebus mereka. Tuhan berjanji akan tetap memelihara keberadaan bangsa ini setelah keluar dari pembuangan. Itu karena mereka berharga di mata Tuhan. 

  Mari kita memandang diri kita sebagaimana Tuhan memandang, yaitu sebagai ciptaan yang berharga. Dengan demikian kita juga harus memperlakukan diri kita sedemikian berharga, jangan mengotori jangan menyia-nyiakan dan jangan menyiksanya. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa: 

Tuhan Yesus, aku bersyukur untuk kasihmu yang ajaib sehingga mau menerima diriku apa adanya. Kini aku tahu bahwa aku berharga di matamu. Amin. (Dod).