Listen

Description

"Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang." (Amsal 17:22)

Renungan:

  Seminggu yang lalu saya cek kolesterol dan asam urat. Ternyata hasilnya luar biasa. Semua di atas rata-rata. Rupanya selama pandemi ini lebih nyaman di rumah saja, sehingga pola hidup dan pola makan tidak beraturan. Beberapa tahun lalu saya pun pernah mengalami hal yang sama, kolesterol dan asam urat juga tinggi. Saya stres saat itu. Saya kemudian mengubah pola hidup saya dengan istirahat yang cukup dan pola makan yang sehat. Sebulan kemudian saya cek lagi ternyata kolesterol saya bukan menurun tetapi naik. Lalu saya mencoba merefleksikan diri kenapa bisa seperti itu?  Akhirnya saya sadar bahwa yang harus diatur itu bukan hanya pola hidup dan pola makan saja tetapi juga pola pikiran dan pola hati. Kemudian saya mulai berusaha tenang dan tidak stres dengan mengatur pikiran dan hati saya. Hasilnya dua minggu kemudian saya cek lagi ternyata kolesterol saya turun jauh. Jadi ketika seminggu lalu saya cek dan hasilnya tinggi, maka pikiran dan perasaan saya tetap tenang karena saya percaya semua akan baik-baik saja ketika hati dan pikiran saya dipenuhi ketenangan dan sukacita. 

  Bukan tanpa alasan Allah menyampaikan firmannya bahwa hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. (Amsal 17:22). Allah tahu bahwa manusia ciptaan-Nya terlalu dekat dengan kecemasan, ketakutan, kegelisahan dan kemarahan. Oleh karena itulah Allah menyampaikan firman-Nya supaya kita tetap sukacita. Jangan sampai sakit penyakit dan permasalahan hidup merampas damai sejahtera Tuhan dari dalam diri kita. 

  Kalau saat ini kita sedang dihadapkan pada sakit penyakit dan permasalahan hidup lainnya, jangan hanya pola hidup dan pola makan yang kita ubah, tetapi pola pikir dan perasaan hati kita juga harus kita ubah, sehingga kita menjadi tenang. Saat kita tenang, maka kita dapat berdoa. Saat kita berdoa maka sukacita Tuhan akan menaungi hidup kita. Saat sukacita Tuhan ada bersama kita, maka kesembuhan, pemulihan, kelepasan dan kelegaan akan terjadi dalam hidup kita. Mari kita terus berusaha agar sukacita Tuhan tinggal dalam diri kita, karena selalu ada alasan bagi kita untuk tetap bersukacita, walau hati kita tengah berdukacita. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, walau saat ini banyak permasalahan menguasai diriku, tetapi aku tetap mengundang sukacita-Mu untuk tetap tinggal bersama-sama dengan aku. Amin. (Dod).