Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 16 November 2022
"Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga." (Matius 21:28-30)
Renungan:
Suatu ketika Leonard Wood mengunjungi Raja Perancis dan raja begitu senang. Keesokan harinya, sang raja mengundangnya untuk makan malam. Leonard pun berangkat ke tempat yang sudah ditentukan. Ketika raja bertemu dengannya di tempat makan tersebut, raja berkata, "Saya tidak menyangka akan bertemu denganmu di sini, Leonard. Bagaimana mungkin kamu berada di sini?" Leonard menjawab dengan heran, "Bukankah Tuanku yang sudah mengundangku untuk makan malam?" Raja berkata, "Benar, tapi engkau tidak menjawab undanganku," kata raja. Saat itulah Leonard mengutarakan sebuah kalimat yang telah menjadi prinsip hidupnya. Ia menjawab raja, "Undangan raja bukan untuk dijawab, tetapi untuk ditaati."
Ketaatan merujuk kepada tindakan nyata sesuai apa yang Tuhan harapkan dari kita, dan bukan hanya sekadar pengakuan atau janji. Tidak cukup hanya menjadi pengikut Yesus yang beribadah setiap Minggu, memiliki banyak pengetahuan tentang firman Tuhan, atau mengenakan simbol-simbol kekristenan. Jika kekristenan kita hanya sebatas demikian, maka kita tidak berbeda dengan anak sulung dalam bacaan di atas. Ketika ayahnya menyuruhnya untuk pergi bekerja di kebun anggur, anak sulung itu memberikan jawaban yang menyatakan kesediaannya, namun ia tidak pergi. Berbeda dengan anak kedua, meskipun jawaban yang ia berikan kepada ayahnya menunjukkan penolakan terhadap perintah tersebut, namun akhirnya ia menyesal dan melakukan apa yang diperintahkan oleh ayahnya. Karena itu jangan puas hanya menyandang status sebagai pengikut Yesus, atau sebagai hamba Tuhan yang sibuk dengan urusan-urusan rohani, tetapi dalam hal-hal tertentu kita tidak memiliki ketaatan pribadi untuk melakukan kehendak Tuhan. Tidak sedikit orang yang nampaknya begitu giat dalam urusan pelayanan, namun tetap saja berlaku tidak jujur, dengki, sombong, licik dan tidak mau mengampuni.
Mintalah kepada Tuhan agar Ia memampukan kita untuk menjadi orang-orang yang taat dan tunduk kepada kehendak-Nya. Ketaatan pada perintah Tuhan tidak dapat ditukar dengan materi atau uang yang kita berikan untuk pekerjaan-Nya. Artinya kita tidak dapat menyogok Tuhan dengan uang ataupun tenaga kita, sementara kita tetap hidup dalam dosa dan melakukan banyak hal yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Matius 7:21 berkata, "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga." Periksalah diri kita masing-masing dalam hal apa saja kita belum taat. Lalu minta hati yang taat dan belajar untuk tunduk pada tuntunan Roh Kudus yang akan menyempurnakan ketaatan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, bukalah hatiku agar aku selalu taat melakukan kehendak-Mu, sehingga melalui kehadiranku nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. (Dod).