Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 20 Desember 2023
Bacaan:
"Janganlah mereka memfitnah, jangan pula bertengkar. mereka harus selalu ramah dan lembut terhadap semua orang." (Titus 3:2)
Renungan:
Orang yang ekstrovert adalah orang yang lebih terbuka, ia menikmati jadi pusat perhatian, mudah bergaul, dan menjalin relasi dengan orang lain. Sementara orang introvert adalah orang yang lebih menikmati kesendirian, perlu waktu lebih lama untuk akrab dengan orang lain, lebih suka di lingkup kecil daripada bersama banyak orang. Sikap ramah lebih sering dikaitkan dengan si ekstrovert, karena mereka lebih terampil memulai obrolan dan menikmati bersama banyak orang.
Namun menurut ilmu psikologi, keramahan tidak ada kaitannya dengan ekstrovert dan introvert. Pada kenyataannya, banyak introvert juga ramah dan hangat. Mereka hanya lebih menikmati waktu sendiri atau ada di kelompok kecil, sementara ekstrovert kebalikannya. Maka, kita tak bisa beralasan, "Saya tidak ramah karena itu memang bukan sifat saya". Keramahan adalah tanda bahwa ada kasih di dalam hati kita (bdk. 1 Pet. 4:8-9). Dan Paulus berkata, jika kita tidak memiliki kasih, maka semua yang kita lakukan adalah sia-sia (1 Kor. 13:1-3). Firman Tuhan mengajarkan kita untuk ramah. Salah satu syarat pelayan Tuhan di Titus 1:8 juga adalah ramah (suka memberi tumpangan). Keramahan bukan alat untuk membuat orang lain terkesan atau untuk merayu mereka dan memanfaatkannya. Keramahan adalah tanda kita menghargai dan menghormati mereka. Keramahan juga adalah tanda kita adalah umat Allah yang mengedepankan kasih, hormat, dan perdamaian kepada semua orang.
Untuk itulah, keramahan juga harus didasari ketulusan dan bukan kepura-puraan. Jangan sampai kita bersikap baik hanya kepada yang tampak kaya, terhormat, rupawan, dll. Sebaliknya kepada mereka yang miskin atau sederhana, kita cuek dan sembarangan. Bukankah hal semacam itu sering kita jumpai? Namun, hari ini kita diingatkan dua hal. Pertama, keramahan adalah sikap yang harus dan bisa dimiliki oleh semua orang, apapun karakternya. Ini soal kebiasaan dan bukan soal pembawaan. Dua, jika kita punya kasih, hormat, dan kedamaian, maka keramahan kita bukanlah kepura-puraan tapi berasal dari ketulusan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh-Mu yang kudus, sehingga dari hari ke hari aku semakin memiliki karakter seperti Engkau. Amin. (Dod).