Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 20 September 2023

Bacaan:

"Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." (Matius 22:39) 

Renungan:

Ada sebuah film berjudul Patch Adam yang dibintangi oleh Robin Williams. Film ini diangkat dari kisah nyata. Cerita dimulai dengan Hunter Adams yang depresi dan melakukan percobaan bunuh diri namun terselamatkan, sehingga dia secara sukarela masuk ke rumah sakit jiwa. Dia bertemu dengan satu pasien yang langsung bertanya sambil mengarahkan 4 jarinya. Hunter menjawab empat. Orang itu berkata, "Salah". Hunter ditempatkan satu kamar dengan Rudy. Rudy terkena fobia tupai, ketika ingin buang air kecil ia merasa banyak tupai. Selanjutnya Hunter melakukan tindakan bermain-main dengan tembak-tembakan yang seolah-olah menembaki tupai. Setelah tupainya dianggap sudah mati akhirnya Rudy bisa buang air kecil. Hunter akhirnya tahu orang yang menyodorkan 4 jarinya, adalah Arthur Medelson, seorang inovator yang terkena sindrom genius. Hunter menemui Arthur, ingin mendengar penjelasan 4 jari tersebut. Arthur berkata, "Jangan terlalu fokus melihat empat jari tetapi lihatlah apa yang ada di belakangnya." Hunter memandang empat jari Arthur, ternyata ketika fokus ke belakang 4 jari, terlihat potongan kecil dari masing-masing jari, Hunter menjawab 8. Dan itulah jawaban sebenarnya, setelah itu dia diberi nama "Patch (potongan kecil)".

Dua kejadian inilah yang membuat Patch mempunyai perasaan keterkaitan dengan orang lain sehingga Patch ingin belajar dan membantu orang-orang yang bermasalah. Patch akhirnya keluar dari rumah sakit jiwa, dan belajar di jurusan kedokteran. Di kelas kedokteran, Patch dikenal sebagai mahasiswa paling tua, paling cerdas, serta lucu. Patch berkeyakinan bahwa tugas dokter bukan sekadar menyembuhkan saja, karena tidak semua penyakit dapat disembuhkan. Tugas utama seorang dokter adalah membuat pasien merasa hidupnya bemilai. Falsafah ini yang mendorongnya untuk menyapa pasien berdasarkan nama karena pasien adalah seorang pribadi dan bukan sebuah kasus. Selain itu Patch juga berusaha mengurangi rasa cemas pasien dengan bersikap ramah dan santai. Karena menurutnya semua pasien yang berhadapan dengan dokter diliputi perasaan cemas.

Patch memandang pasien sebagai pribadi. Bagi Patch terjalin hubungan yang akrab antara dokter dan pasien agar pasien merasa dirinya dihargai adalah hal yang sangat penting. Bukankah cara pandang Patch ini sama dengan firman Tuhan yang berkata, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Mengasihi sesama adalah kewajiban yang harus kita lakukan. Itu adalah hukum yang harus kita taati. Bagaimanapun keadaan orang lain, kita tidak boleh merendahkan mereka. Kita harus tetap mengasihi mereka. Bahkan kepada sesama yang telah jelas-jelas menyakiti kita pun, kita harus tetap mengasihi. Demikian yang Tuhan kehendaki kita lakukan. Kita harus menunjukkan kualitas kasih kepada sesama, sama seperti kualitas kasih Yesus kepada manusia, siapa pun dan bagaimana pun kondisi manusia itu. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan kesadaran penuh bahwa Engkau begitu mengasihi aku, sehingga aku dapat membagikan kasih-Mu itu kepada orang-orang di sekitarku. Amin. (Dod).