Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 24 Agustus 2022

Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang." (Kisah Para Rasul 10:34) 

Renungan: 

   Suatu hari di Jepang ada seorang pengemis yang berpakaian compang-camping memasuki sebuah toko kue manju yang mewah. Karena pelayan toko itu terbiasa melayani pelanggan yang sebagian besar adalah orang kaya, dia sangat terkejut dengan kehadiran pengemis itu. Pelayan itu pun segera membungkus beberapa kue manju dan berharap pengemis itu segera pergi. Pemilik toko yang melihat pengemis itu kemudian buru-buru keluar dan melayani pengemis itu. Dia mengambil bungkusan yang telah disiapkan oleh pelayannya dan memberikan bungkusan itu kepada pengemis tadi. Si pengemis kemudian menerima bungkusan itu dan memberikan uang pembayarannya. Pemilik toko itu kemudian menerimanya sambil membungkuk dan memberikan hormat katanya, "Terima kasih atas kunjungan anda." Setelah pengemis itu pergi, si pelayan bertanya kepada pemilik toko, "Mengapa Tuhan sendiri yang harus menyerahkan kepadanya, padahal Tuan selama ini tidak pernah melakukan kepada pelanggan lain?" "Hampir semua pelanggan kita adalah orang kaya. Membeli manju bukan sesuatu yang istimewa bagi mereka, tetapi hari ini seorang pengemis yang datang membeli. Itu adalah suatu hal yang sangat bernilai baginya. Yang pasti ia dengan susah payah mengumpulkan uang untuk mendapatkannya. Oleh karena itu saya harus melayani tamu istimewa ini." kata si pemilik toko tersebut  

   Seringkali seseorang dianggap sebelah mata oleh orang lain hanya karena penampilan, status sosial dan materi. Terlebih ketika orang itu sedang berada di tengah-tengah orang yang kelas sosialnya jauh lebih tinggi. Hal ini pula yang dialami oleh para pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal yang menjadi penyakit masyarakat pada zaman Yesus. Namun demikian, Tuhan tidak pernah membedakan orang, bahkan Tuhan memang hadir bagi orang-orang yang berdosa agar mereka bertobat. 

   Demikian pula dengan kita. Kita sadar bahwa diri kita mungkin tidak pantas untuk berjumpa dengan Tuhan. Namun bagaimanapun juga Tuhan rindu Untuk kembali intim dengan kita, bagaimanapun keadaan kita sekarang. Dia bahkan mau menggunakan kita semua menjadi alat-Nya untuk membangun kerajaan-Nya di tengah dunia ini. Yang kita perlukan adalah kesungguhan hati untuk bertobat dan kembali ke jalan-Nya. Jika kita benar-benar mau menyerahkan diri kita kepada-Nya dan berjanji untuk hidup taat kepada-Nya, maka Tuhan juga akan memberkati dan menggunakan kita secara luar biasa untuk menjadi berkat bagi sesama. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima aku apa adanya. Bantulah aku agar aku pun dapat menerima orang lain sebagaimana Engkau menerima aku apa adanya. Amin. (Dod).