Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 28 Desember 2022
Bacaan:
"Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana." (Mazmur 90:12)
Renungan:
Ada sebuah kisah tentang seorang guru yang berambisi untuk menjadi kepala sekolah. Selama setahun ia beradaptasi dengan pekerjaan barunya sebagai tenaga pengajar. Selanjutnya ia terbenam dalam rutinitas sehari-hari. Beberapa tahun kemudian, ia merasa bahwa kemampuannya sudah cukup memadai untuk menjadi kepala sekolah. Mulailah ia melamar dari tahun ke tahun setiap kali ia mendengar lowongan untuk kepala sekolah di yayasan tempat ia bekerja yang memiliki banyak sekolah. Namun setiap kali melamar ia selalu gagal. Sudah 15 tahun ia menjadi guru dan sudah lebih dari 8 kali ia melamar untuk menjadi kepala sekolah tapi selalu gagal. Kenyataan ini membuatnya gusar. Sementara itu seorang guru lain yang menurutnya hanya berpengalaman kerja selama 7 tahun telah berhasil menduduki posisi yang ia dambakan. Dengan marah ia lalu menelepon Ketua Yayasan sekolahnya dan berkata, "Aneh sekali kalau anda menerima orang tersebut dan bukan saya. Saya lebih senior. Pengalaman saya 15 tahun sedangkan dia hanya 7 tahun!" "Oh anda keliru. Dia berpengalaman selama 7 tahun, kalau anda hanya satu tahun tetapi diulang sebanyak 15 kali," kata ketua yayasan.
Keberhasilan kita dalam bekerja tidak diukur dari seberapa lama kita sudah bekerja, namun bagaimana kita telah mengisi waktu-waktu kerja kita dengan sesuatu yang benar benar baik dan menguntungkan banyak orang. Bukan kuantitas waktu yang semata-mata menentukan keberhasilan kita, tapi kualitas waktu yang jauh lebih berperan dalam menentukan keberhasilan dan produktivitas kita. Jadi, marilah kita menjalani dan memberikan yang terbaik dari kemampuan kita terhadap pekerjaan kita sekarang, karena keberhasilan hidup tidak diukur dari lamanya kita hidup tetapi bagaimana kita mengisi kehidupan kita dengan hal-hal yang berguna. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ampuni aku karena terkadang aku tenggelam dalam rutinitas pekerjaanku sehari-hari tanpa mau berusaha untuk mengembangkan kemampuan yang telah Kau berikan. Berilah hikmat-Mu sehingga pikiranku terbuka untuk mengembangkan kemampuan yang ada padaku. Amin. (Dod).