Listen

Description

"Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai." (Yesaya 9:5)

Renungan:

  Joseph Mohr sangat terkesan dengan ketenangan dan kesunyian yang dialaminya sewaktu salju mulai turun pada tanggal 24 Desember 1818 pagi di desa Oberdorf, Austria. Suasana itu memberi inspirasi kepadanya untuk menulis lagu yang sangat cocok dinyanyikan pada hari Natal. Pagi itu juga ia menyelesaikan syairnya yang terdiri dari enam bait dan diberi judul "Stille Nacht". Setelah selesai ia mengunjungi temannya, Franz Gruber, seorang organis untuk menciptakan musik yang sesuai dengan syair lagu yang baru dikarangnya. Dengan cepat pula Franz Gruber berhasil menyelesaikan musiknya dengan syair. Ketika mereka berlatih, tiba-tiba organnya rusak, padahal perayaan Natal hanya tinggal beberapa jam lagi. Tetapi dengan semangat mereka terus berlatih walau tanpa organ. Di malam Natal itu, Joseph Mohr melantunkan lagu tersebut dengan suara tenornya sambil bermain gitar. Franz Gruber memainkan basnya dan mereka dibantu koor yang terdiri dari beberapa orang anak wanita. Lagu itu hanya berkumandang malam itu saja di gereja Oberdorf itu. Beberapa hari kemudian seorang tukang reparasi organ datang dan ia berasal dari desa Ziller. Saat melihat salinan lagu itu di atas meja, tukang reparasi itu memintanya dari Joseph Mohr dan Franz Gruber, kemudian memperkenalkannya kepada anggota koor di Ziller.

  Suatu hari koor dari Ziller menyanyi di pekan raya di Leipzig  dan malam itu adalah awal tersebarnya lagu "Stille Nacht" ke seluruh Jerman dan Austria. Kemudian tahun 1840 lagu ini mulai dicetak dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa di dunia. Lagu ini pun diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul "Malam Kudus". Kalau kita menyanyikan lagu Malam Kudus, maka kita akan merasakan kedamaian dan kesyahduan oleh syair dan irama yang mengalun dengan lembut. Rasanya perayaan Natal belum lengkap tanpa menyanyikan lagu Malam Kudus ini. 

  Natal menceritakan kedatangan Raja Damai. Natal adalah saat di mana kita tersungkur untuk bersyukur di kaki Raja Damai atas kedatangan-Nya. Kekudusan dan keheningan di malam Natal seharusnya membawa kita semakin menyelami betapa besarnya kasih Allah pada kita. Jika hubungan kita dengan Tuhan terasa jauh atau telah memudar, marilah kita memperbaharuinya kembali sekarang juga. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, aku bersyukur Engkau datang ke dunia ini membawa damai sejahtera dengan memperdamaikan kami  dengan Allah. Amin. (Dod).