"Lihatlah, yang kuanggap baik dan tepat ialah, kalau orang makan minum dan bersenang-senang dalam segala usaha yang dilakukan dengan jerih payah di bawah matahari selama hidup yang pendek, yang dikaruniakan Allah kepadanya, sebab itulah bahagiannya." (Pengkhotbah 5:17)
Renungan:
Seorang pengusaha kaya raya yang super sibuk baru saja membeli sebidang tanah seluas ratusan hektar di tepi sebuah pantai. Ia pun pergi untuk meninjau lokasi tersebut. Tiba-tiba langkahnya itu dihentikan oleh suara seorang pria. "Selamat pagi kawan," ujar si pria yang sedang duduk bersantai sambil menikmati panasnya sinar matahari. Si pengusaha menoleh, "Selamat pagi. Hei, kenapa kamu di situ saja? Apakah kamu tidak punya pekerjaan?" kata si pengusaha. "Aku nelayan," jawab orang itu. Perbincangan pun berlanjut. "Kalau begitu pergilah ke laut dan tangkaplah banyak ikan," himbau si pengusaha. "Aku sudah ke laut tadi pagi. Sekarang aku sedang menikmati hidupku sambil melepas lelah," jawab si nelayan. "Sekarang kembali lagi ke laut," kata si pengusaha dengan nada agak tegas. "Tapi untuk apa," tanya si nelayan. "Tangkap lagi ikan sebanyak-banyaknya," jawab si pengusaha. Sejenak nelayan diam, kemudian menyahut, "Terus..." "Ya, kemudian kamu jual ikan itu supaya uangmu bertambah banyak sehingga kamu menjadi kaya," kata pengusaha. "Kemudian apa yang harus aku lakukan setelahnya?" tanya nelayan lagi. "Kamu tinggal menikmati hidupmu," kata si pengusaha. Dengan wajah polos dan sambil tersenyum si nelayan berkata, "Lho, bukankah sekarang aku juga sedang menikmati hidupku?" Si pengusaha terdiam dan berlalu, sementara nelayan terus menikmati sinar matahari dan angin pantai yang berhembus sepoi-sepoi. Ia betul-betul menikmati hidupnya.
Bukankah akibat terlalu bernafsu dalam mengejar kekayaan ataupun kesuksesan, kita terkadang justru lupa menikmati kehidupan itu sendiri? Seringkali pikiran dan waktu kita hanya terfokus pada uang, jabatan, kekuasan atau kesuksesan yang sedang kita raih. Kita justru tidak ada waktu untuk menikmati saat demi saat yang berlalu dalam kehidupan kita. Jadi, mari terus berupaya meraih kesuksesan, namun jangan pernah lupa untuk meluangkan waktu menikmati kehidupan kita. Karena kehidupan ini tidak akan pernah dapat diputar kembali. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih atas setiap berkat yang telah Kau berikan padaku. Ajarilah kau untuk mengucap syukur atas setiap berkat-Mu itu dengan menikmatinya sambil mengingat akan kebaikan-Mu. Amin. (Dod).