Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 30 November 2022

Bacaan:

Lalu berkatalah Yosua kepada keturunan Yusuf, kepada suku Efraim dan suku Manasye: "Engkau ini bangsa yang banyak jumlahnya dan mempunyai kekuatan yang besar; tidak hanya satu bagian undian ditentukan bagimu, tetapi pegunungan itu akan ditentukan bagimu juga, dan karena tanah itu hutan, haruslah kamu membukanya; kamu akan memilikinya sampai kepada ujung-ujungnya, sebab kamu akan menghalau orang Kanaan itu, sekalipun mereka mempunyai kereta besi dan sekalipun mereka kuat."  (Yosua 17:17-18)

Renungan:

     Ada orang yang berkata, "Cukup seperti ini sajalah." Jika ini merupakan pernyataan orang yang bersyukur, tentu baik. Tetapi seringkali ini merupakan pernyataan orang yang tidak mau berusaha lebih. Bagi orang yang tidak mau berusaha lebih, sebenarnya ia ingin berkata, "Malas ah, sudah capek nih." Atau dia akan berkata, "Sepertinya saya tidak mampu, jadi tidak perlu repot-repot." Jelas bahwa orang-orang seperti ini terlalu puas dengan yang sudah dicapai dan tidak mau maju. 

     Sebagai umat Tuhan, kita menerima janji Tuhan bahwa Dia akan memberkati kita. Tetapi, janji berkat Tuhan itu akan  diberikan kepada orang yang tidak hanya bermalas-malasan. Ishak diberkati Tuhan karena dia menabur di tanah di mana dia berada. Artinya bahwa Tuhan mau kita berusaha atau memiliki rasa tanggung jawab atas hidup kita. Di dalam Yosua 17:17-18 dijelaskan tentang perkataan Yosua kepada suku Efraim dan suku Manasye, yaitu mengenai keberadaan mereka sebagai suku bangsa yang banyak jumlahnya dan memiliki kekuatan besar, yang tidak hanya menerima satu undian, tetapi juga menerima pegunungan yang masih berupa hutan.

 Sayangnya mereka belum ada usaha untuk membuka dan mengelola tanah warisan mereka dan untuk itu Yosua mendesak mereka untuk segera membuka dan mengelolanya. Mungkin saja mereka enggan atau takut menghadapi orang Kanaan yang masih tinggal di wilayah itu, sebab orang Kanaan memiliki kereta besi dan merupakan bangsa yang kuat. Secara kondisi keberadaan suku-suku keturunan Yusuf itu sebenarnya sudah cukup memadai untuk memeroleh berkat yang sudah dijanjikan kepada mereka, sebab mereka jumlahnya banyak. Namun percuma saja kalau mereka tidak mau berusaha. Mereka harus membuka hutan dan harus menghalau musuh mereka, baru bisa menikmati warisan pusaka itu. Berbeda dengan Kaleb, di mana dia berusaha mendapat  tanah pusakanya saat usianya sudah mencapai 85 tahun. 

     Terkadang kita merasa tidak diberkati Tuhan karena melihat kondisi perekonomian yang pas-pasan. Bisa jadi itu hanya merupakan ujian imannya saja, tetapi bisa juga karena dia yang malas untuk mendapatkan berkat Tuhan tersebut. Janganlah kita selalu beralasan bahwa kita tidak mampu untuk meraih berkat Tuhan itu, tetapi berusahalah sekuat mungkin. Jika kita hanya berpangku tangan, jangan berharap kita akan mendapatkan apa yang dijanjikan Tuhan. Mari kerahkan segala kemampuan, pikiran, tenaga dan konsentrasi kita untuk meraih apa yang sudah dijanjikan Tuhan untuk kita. Percayalah, jika kita berusaha, maka kita akan mendapatkan hasilnya. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, kuatkan dan mampukan aku untuk berusaha mendapatkan berkat yang Engkau janjikan kepadaku. Amin. (Dod).