Kencan Dengan Tuhan - Rabu, 4 Januari 2023
Bacaan:
"Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran." (1 Yohanes 3:18)
Renungan:
Seorang hamba Tuhan dijadwalkan untuk berbicara di sebuah konferensi pada hari itu. Rupanya ia lupa menyetel wekernya, sehingga ia bangun kesiangan. Karena tergesa-gesa ia pun tergores saat bercukur. Lalu ia mendapati bahwa ternyata bajunya juga belum disetrika dan ia justru menghanguskan bajunya karena setrikanya terlalu panas. Keadaan menjadi lebih buruk lagi saat ia berlari keluar rumah menuju garasi mobilnya. Ia melihat satu ban mobilnya kempes. Ia pun dengan kesal dan marah mengganti ban mobilnya itu. Ia sudah terlambat 1 jam dari jadwal yang telah ditentukannya. Akhirnya ia merasa lega karena ia sudah berada dalam mobilnya dan menuju tempat konferensi. Ia memperkirakan bahwa kalau ia cepat-cepat, ia mungkin hanya terlambat beberapa menit untuk sesi kedua. Segera saja ia mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Ia melesat melintasi kota dan tidak melihat sebuah tanda berhenti di jalan. Saat ia menerobos tanda itu, ia melihat kelebatan seorang polisi yang sudah tentu saja menyuruhnya berhenti. Hamba Tuhan itu kemudian keluar dari mobilnya dan dengan kesal berkata kepada polisi sambil berteriak, "Ayo tilang saja saya! Semuanya memang serba kacau balau hari ini!" Sang polisi dengan tenang menanggapinya sambil berkata, "Tenang Pak. Saya dulu juga mengalami hari-hari seperti itu sebelum saya menjadi seorang pengikut Yesus." Mendengar perkataan polisi tersebut, si hamba Tuhan itu teringat akan penguasaan diri yang sering ia ajarkan kepada umatnya. Saat itu juga Roh Kudus mengingatkan dirinya dan dengan rasa malu ia segera meminta maaf kepada polisi tersebut.
Kesaksian hidup kita sebagai pengikut Kristus bukan hanya pada apa yang kita ceritakan melalui kisah-kisah atau pengalaman hidup kita yang diberkati. Namun yang jauh lebih penting adalah pada gaya hidup kita sehari-hari. Memang jauh lebih mudah untuk mengucapkan suatu kebenaran daripada melakukannya. Namun dengan pertolongan Roh Kudus biarlah kita dapat selalu menjadi saksi Kristus bukan hanya melalui perkataan namun juga melalui gaya hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, penuhilah aku dengan Roh Kudus-Mu, sehingga setiap perkataan dan perbuatanku dapat menjadi berkat bagi sesamaku. Amin. (Dod).