"Maka Engkau akan memanggil, dan aku pun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu." (Ayub 14:15)
Renungan:
Seorang ayah dan putrinya memiliki hubungan yang sangat dekat dan mereka menghabiskan banyak waktu bersama-sama. Lalu suatu hari sang ayah melihat perubahan dalam perilaku putrinya. Jika ia mengajaknya pergi berjalan-jalan, putrinya mengajukan berbagai alasan untuk tidak pergi. Jika ia menawari untuk mentraktir es krim di sebuah toko soda dekat rumah, putrinya menolak tawaran itu. Jika sang ayah berkata ia hendak pergi mengantarkan sesuatu keluar kota dan mengajak putrinya untuk ikut, maka putrinya itu memberi suatu alasan supaya tidak ikut pergi. Sang ayah sangatlah bersedih hati karena kini putrinya itu tidak mau menemaninya lagi. Walaupun ia sering kali menyelidiki hati dan ingatannya, berusaha untuk mencari suatu kejadian yang mungkin telah merusak hubungan mereka, tetap saja ia tidak dapat menemukan alasan bagi perilaku putrinya yang mendadak berubah 180 derajat. Suatu hari ketika sang ayah berulang tahun, putrinya dengan bangga datang menghampiri sang ayah dan menghadiahinya sepasang sandal sulam yang cantik sambil berkata, "Aku membuatnya sendiri khusus untuk ayah." Saat itulah ia mengerti mengapa putrinya selalu menolak ajakannya selama 3 bulan terakhir. Ia berkata kepada putrinya, "Sayangku, aku sangat menyukai sepasang sandal sulam ini, tapi lain kali biarlah aku membeli saja sandal sulam agar aku dapat menghabiskan bersamamu semua waktu yang kau gunakan untuk membuatnya. Karena aku lebih senang berada bersamamu daripada apapun yang dapat kau buat untukku."
Demikian pulalah halnya dengan Bapa di surga. Ia jauh lebih menyukai kehadiran kita daripada pelayanan atau perbuatan baik atau apapun yang kita persembahkan kepadanya. Melayani pekerjaan Tuhan adalah suatu kegiatan yang sangat baik, menghadiri pertemuan-pertemuan ibadah memang harus dilakukan, namun jangan sampai semua hal yang tampaknya baik itu membuat kita kehilangan waktu untuk bersekutu secara pribadi dengan Bapa di surga. Dia jauh lebih menginginkan dan merindukan kehadiran kita dibandingkan dengan hal-hal baik yang dapat kita perbuat baginya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ubahlah hatiku agar aku mau memberikan waktu terbaikku untuk-Mu, sehingga aku dapat menjawab kerinduan-Mu untuk melihatku dekat pada-Mu. Amin. (Dod).