Listen

Description

Yesaya 41:10 "Janganlah takut, sebab Aku menyertai engkau, janganlah bimbang, sebab Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau dengan tangan kanan-Ku yang membawa kemenangan."

Renungan:

    Suatu ketika Hao menceritakan masalahnya kepada Andre, bahwa betapa sulitnya dia memperoleh pekerjaan. Beberapa saat Hao terus mengeluh dan Andre hanya tetap mendengarkannya. Kelihatan sekali kelelahan di wajah Hao. Namun setelahnya mereka berdua terdiam. Di dalam diam, Andre berdoa agar Roh Kudus menghibur hatinya dan menolongnya untuk bisa memberikan nasihat yang menguatkan bagi Hao. Tidak disangka Roh Kudus bekerja dengan cepat, meski tidak persis seperti yang Andre minta, karena justru Haolah yang berkata-kata penuh hikmat, yang memberkati dirinya dan juga menguatkan Hao. Hao berkata, "Kalau pilot saja yang bahkan tidak kita kenal dengan baik dan tidak kita ketahui latar belakangnya, bisa kita percayakan untuk membawa nyawa kita mengangkasa dengan pesawat, mengapa kita tidak bisa memercayai Tuhan yang sudah kita kenal, dan yang sudah teruji dahsyat perbuatannya. Ah, walaupun sulit saya mau mempercayainya." Demikianlah perkataan Hao yang berhasil menghibur dirinya sendiri dan menguatkan kembali imannya. 

   Permasalahan hidup memang seringkali "sukses" membuat kita gagal memercayai Tuhan. Setiap kali menghadapi cobaan dan ujian, kita seringkali tidak lulus dalam mempraktikkan iman kita. Kita selalu saja mengesampingkan iman dengan mengedepankan logika dan kemampuan kita, seakan-akan hal itu menjadi gaya refleks padahal secara sadar kita bisa memilih antara menggunakan iman atau logika. Hanya pilihannya mau atau tidak menggunakan iman. 

   Dari cerita di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa ada dua alasan mengapa kita sulit memercayai Tuhan. Pertama, karena kita tidak yakin bahwa Tuhan benar-benar ada. Pilot adalah sosok yang kita yakini ada, sehingga meskipun kita tidak mengenalnya, tidak tahu latar belakangnya, tidak tahu bagaimana sepak terjang karirnya, kita bisa mempercayakan nyawa kita kepadanya. Manusia duniawi butuh sesuatu yang kelihatan untuk dipercayai, tetapi orang percaya hidup oleh iman, hidup dengan mempercayai sesuatu yang tidak kelihatan tetapi meyakininya ada. Kedua, karena kita tidak mengenal-Nya. Salah seorang pernah berkata, "Seseorang yang menduduki sebuah kursi dengan perasaan aman, terlebih dahulu telah memeriksa dan membuktikan kekokohan kursi tersebut." Ketika kita mengenal Tuhan karena mendengar kesaksian dari orang lain sesungguhnya kita belum belum benar-benar mengenal-Nya, kecuali kita mengalaminya sendiri. Sangat perlu bagi kita untuk mengalami kasih dan kuasa-Nya, agar tahu kepada siapa kita percaya. Mari, selidiki hati kita, apakah kita sungguh-sungguh memercayai Tuhan? Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, ampuni aku karena seringkali sulit untuk memercayai-Mu. Terima kasih untuk renungan hari ini yang kembali mengingatkanku bahwa kasih dan kuasa-Mu sungguh nyata dalam hidupku. Amin. (Dod).