Listen

Description

"Orang yang duduk dalam lindungan Yang Mahatinggi dan bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa akan berkata kepada TUHAN: "Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai." (Mazmur 91:1-2)

Renungan:

   Ada beberapa orang bekerja sebagai penggali tambang. Sudah beberapa lama mereka tidak pernah pindah tempat kerja. Jadi bisa dibayangkan bahwa semakin digali tambang tersebut semakin dalam. Suatu hari, tiba-tiba semua aliran arus listrik dalam tambang itu putus. Lampu-lampu semuanya padam. Gelap gulita meliputi dasar tambang itu dan dalam sekejap terjadilah hiruk-pikuk di sana. Setiap orang berusaha menyelamatkan diri. Namun mereka sungguh kehilangan arah. Setiap gerakan hanya berakhir dengan benturan dan tabrakan, entah menabrak sesama pekerja atau menabrak dinding tambang atau menabrak apa saja. Situasi bertambah buruk karena udara yang semakin panas. Setelah lelah bergulat dengan kegelapan mereka semua duduk lesu tanpa harapan. Satu dari para pekerja itu angkat bicara, "Sebaiknya kita duduk tenang dulu daripada ribut mencari jalan keluar." Mereka semua pun lalu duduk dalam hening. Saat itulah orang-orang tersebut merasakan hembusan angin yang masuk melalui celah-celah lubang di tambang. Dengan mengikuti arah datangnya angin itu, mereka akhirnya dengan selamat keluar dari dasar tambang yang dicekam kegelapan itu. 

   Semua orang rindu mengalami apa yang dijanjikan Allah melalui Mazmur 91. Ya, orang mau dilepaskan dari segala jerat yang ada, mau dilindungi dari kedahsyatan malam, lepas dari berbagai penyakit dan ingin mengalami pembelaan Tuhan yang luar biasa. Namun pertanyaannya adalah apakah kita bersedia untuk melakukan langkah awalnya yakni duduk diam dalam lindungan-Nya? 

   Duduk diam bicara tentang hal yang pasif. Kita menunggu dan menanti nantikan Tuhan. Inilah yang susah, sebab kebanyakan individu maunya bergerak. Inginnya melakukan sesuatu dan tidak betah kalau tidak melakukan apa-apa. Padahal melangkah tanpa tuntunan hanya akan membuat kita keliru. Mari, kita belajar duduk diam di hadirat Tuhan karena di sana kita akan menerima kekuatan yang baru, menerima visi yang jelas, menerima hikmat untuk hari esok dan untuk masalah yang sedang dihadapi hari ini. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas firman-Mu hari. Ajarilah aku untuk senantiasa mau duduk diam di hadirat-Mu, sehingga aku mendapat hikmat yang baru untuk melaksanakan setiap tugas yang telah Kau percayakan padaku, agar pada akhirnya semuanya akan mendatangkan berkat bagi diriku, sesamaku dan untuk kemuliaan nama-Mu. Amin. (Dod).