Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 11 Februari 2023
Bacaan:
"Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu." (2 Timotius 1:5)
Renungan:
Ketika kita mendengar kata "menular", yang muncul di benak kita adalah sesuatu yang negatif. Mungkin itu virus, bakteri, atau jenis penyakit lainnya. Tetapi apabila kita telaah lebih dalam yang dapat menular itu bukan hanya sakit penyakit atau sesuatu yang negatif melainkan juga hal-hal yang positif. Misalkan saja kita yang awalnya suka malas-malasan ketika bergaul dengan teman-teman yang rajin bekerja, lama-kelamaan kita tertular kebiasaan baik mereka.
Salah seorang anak rohani Paulus yang begitu giat memberitakan Injil adalah Timotius. Tentu saja Timotius tidak serta-merta menjadi pribadi yang mencintai Tuhan dan bersemangat melayani-Nya Awalnya ia tertular oleh iman ibunya, Eunike, lalu ibunya sendiri tertular iman sang nenek, Lois. Faktanya, iman saja belum cukup jika tanpa disertai perbuatan. Alasan inilah yang membuat Paulus belum merasa puas ketika mendapati sang anak rohani tertular hanya oleh iman dari ibu dan neneknya. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, ia menuliskan: "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukan to dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus." Melalui perkataannya, Paulus seolah hendak menulari kembali Timotius dengan apa yang ada pada dirinya. Roh yang menyala, semangat yang berkobar, tidak malu-malu dan tanpa rasa takut, itulah yang ada di dalam diri Paulus, yang ia harapkan juga ada di dalam diri Timotius!
Sekarang kita tahu bahwa baik sesuatu yang positif maupun yang negatif, semua itu dapat menular. Pertanyaannya: Yang mana yang kita biarkan masuk menulari diri kita dan apa yang kita tularkan ke orang lain? Sesuatu yang positif dan negatif tidak dapat tinggal bersama-samai. Maka, kitalah yang paling menentukan ingin tertular dan menularkan pengaruh yang mana. Pergaulan kita, sikap kita, input dan output yang kita dengar dan berikan, semua itu semestinya sesuai dengan nilai firman Tuhan. Semoga sebagai anak-anak Tuhan kita bersikap bijak dengan hanya mengizinkan hal-hal positif yang menulari kita dan kita tularkan juga pada orang lain. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku rindu hidupku menjadi berkat bagi sesamaku. Penuhilah aku dengan kuasa Roh-Mu, sehingga aku dapat berpikir, berkata-kata, berperasaan dan bertindak sesuai dengan kehendak-Mu. Amin. (Dod).