Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 14 Januari 2023

Bacaan: 

"Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi." (Matius 7:12) 

Renungan:

    Suatu ketika ada seorang penjelajah yang pergi ke alam liar di Afrika. Di antara berbagai barang bawaan, dia membawa dua buah cermin berukuran besar. Ketika tiba di tengah hutan penjelajah itu menaruh cermin itu pada dua pohon yang berhadapan ketika dia sedang mempersiapkan penjelajahan. Lalu dia memperhatikan seorang penduduk asli datang menghampiri satu dari cermin itu dengan tombak di tangannya. Penduduk asli itu mulai menusuk-nusuk cermin itu dan pada akhirnya membuat semua gerakan untuk membunuh lawan yang dia lihat di cermin itu. Penjelajah itu lalu berjalan ke arah penduduk asli dan menanyakan mengapa dia meremukkan kaca cermin itu. Penduduk asli menjawab, "Dia bermaksud membunuh saya, jadi saya bunuh dia lebih dulu." Penjelajah menerangkan pada pria itu bahwa bukan itu maksud cermin dibuat. Penjelajah membawa penduduk asli itu pada cermin satunya yang masih tersisa dan menunjukkan padanya kegunaan dari sebuah cermin, yaitu untuk bisa melihat jika rambutnya tersisir rapi, untuk melihat apakah cat di wajahnya sudah tepat dan untuk melihat bagaimana besarnya ototnya kini. Penduduk asli itu kini begitu terpesona ketika cermin itu mampu menunjukkan sisi terbaik dari dirinya.

    Bukankah demikian juga yang terjadi dalam kehidupan kita? Orang lain di sekitar kita bagaikan cermin yang dapat memantulkan apa yang sesungguhnya sedang terjadi pada diri kita. Bila kita sedang marah karena sesuatu hal, tanpa kita sadari kita mungkin sedang memantulkan kemarahan itu kepada orang lain yang mungkin sedang berhadapan dengan kita, sehingga orang tersebut bisa menjadi ikut marah akibat sikap kita kepadanya. Semakin mereka marah, maka semakin marah pula kita kepada mereka, karena kita cenderung tidak ingin dikalahkan dan lebih baik mengalahkan orang lain terlebih dahulu. Demikian pula sebaliknya bila kita sedang bergembira. Kita juga akan memantulkan kegembiraan dan keceriaan itu kepada orang lain yang mungkin sedang bersama-sama dengan kita, sehingga orang lain akan ikut menjadi gembira karena kita. Semakin orang lain bergembira, maka semakin bergembira pula kita jadinya. 

    Sekarang pertanyaannya adalah, sikap apakah yang akan kita pantulkan terhadap orang lain sekeliling kita? Apakah kemarahan, kesedihan, kekecewaan atau sukacita, kasih pengharapan dan kebaikan? Mari, kita selalu bersikap positif sehingga dapat memantulkan hal-hal yang baik dari diri kita terhadap orang-orang di sekeliling, sehingga apa yang kita pantulkan itulah yang akan kita terima, apa yang kita tabur itulah yang akan kita tuai dan apa yang akan kita kembangkan itulah yang akan kita terima kembali. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, jadikanlah hatiku seperti hati-Mu, sehingga seluruh kepribadianku dapat memancarkan kasih-Mu pada setiap orang yang aku jumpai. Amin. (Dod).