"Karena TUHANlah yang akan menjadi sandaranmu, dan akan menghindarkan kakimu dari jerat." (Amsal 3:26)
Renungan:
Seorang guru mengajak para murid untuk melakukan penelitian tentang pembunuhan seekor katak di dalam sebuah gelas kimia yang cukup besar yang telah diisi air. Gelas kimia yang dipakai sengaja dalam ukuran besar, supaya katak merasa nyaman untuk bergerak. Setelah itu, gelas kimia tersebut diletakkan di atas pembakar bunsen dan pembakar bunsen diatur supaya mengeluarkan nyala api yang sangat kecil. Demikianlah berlanjut selama 3 jam. Air dipanaskan dengan api bersuhu kira-kira 0,17 °Fahrenheit/ detik, artinya sangat kecil. Semakin lama air tersebut akan semakin panas. Namun katak tersebut tidak meronta-ronta karena tidak merasa kepanasan secara mendadak. Ia diam saja sekalipun sebenarnya ia sedang direbus selama 3 jam yang akan mengakibatkan kematiannya. Katak itu tidak meronta-ronta kesakitan karena pengaturan suhu panas api tersebut diatur untuk membunuhnya secara perlahan-lahan tanpa ia sadari.
Jerat dosa yang memikat hati manusia hari-hari ini memang tidak secara jelas terlihat. Pada awalnya kita dibawa ke hal-hal yang diharapkannya normal dan tidak melanggar kebenaran. Namun perlahan tetapi pasti, iblis akan membuat kita terbiasa akan hal tersebut. Kemudian pada akhirnya kita akan benar-benar terseret dalam keadaannya yang mematikan. Misalnya, orang yang mengidap penyakit HIV akibat pergaulan bebasnya. Pada awalnya Dia sangat menikmati dosa seks yang dilakukannya dan terus terbiasa sehingga lama-kelamaan hal itu menjadi sesuatu yang mengikatnya. Bersamaan dengan itu pula, virus mematikan ini menjangkiti tubuhnya tanpa disadari.
Tuhan berfirman agar kita berhati-hati dalam bertindak. Ia memerintahkan agar kita menggunakan hikmat-Nya supaya tidak mudah jatuh ke dalam dosa. Saat kita berada di tempat yang menurut kita nyaman, jangan berpikir bahwa kita sudah dalam posisi aman dan tenang. Hati-hati, sebab kita tidak tahu bahwa mungkin saja tempat yang nyaman tersebut adalah jerat dosa untuk menjatuhkan kita dengan cara yang sangat halus. Orang berhikmat akan menjadikan Tuhan sebagai tempat sandarannya dan ia akan dihindarkan dari jerat dosa. Dengan hikmat kita dapat melihat hal-hal yang benar dan tidak akan bertindak sembrono. Segala sesuatunya dilakukan atau diputuskan secara hati-hati. Hikmat Tuhan akan menolong kita berjalan dengan aman. Berdirilah teguh dan jalanilah waktu-waktu ini dengan penuh hikmat, sehingga tidak ada seorangpun yang dapat menjatuhkan kita ke dalam jerat dosa. Hanya dengan pertolongan dan hikmat-Nyalah kita mampu berdiri untuk menatap hari ini dan siap untuk menyambut hari esok dengan penuh sukacita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, biarlah kiranya hikmat-Mu berdiam di dalamku, sehingga aku selalu berjalan dalam kebenaran-Mu. Amin. (Dod).