Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 18 Januari 2025

Bacaan:

"Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang." (Ibrani 12:15)

Renungan:

Penolakan, kekalahan, kegagalan yang pernah kita alami, dapat menciptakan perasaan negatif yang bisa menghancurkan kita. Berhati-hatilah dalam hal ini. Kejadian-kejadian itu bisa menimbulkan luka-luka yang memang tidak nampak dari luar, luka-luka tersebut tersembunyi jauh di dalam hati. Orang lain tidak tahu bahwa ada luka-luka yang terus dibiarkan menganga di dalam diri kita. Luka-luka itu akan menimbulkan kemerosotan rohani, mencuri sukacita dan damai sejahtera yang kita miliki, sehingga iman menjadi lemah. Luka-luka itu akan menghentikan keinginan kita untuk maju, sekalipun sebenarnya kita bisa mencapai kesuksesan. Jadi, jangan biarkan luka-luka itu melukai hati kita.

Lihatlah bagaimana kehidupan Ayub, seorang yang saleh dan takut akan Allah. Ia menjauhi kejahatan. la memiliki isteri, tujuh orang anak laki-laki dan tiga anak perempuan yang cantik- cantik. la memiliki banyak hal, kaya dan sukses. Sungguh lengkap kebahagiaannya. Namun dalam sekejap mata ia kehilangan semua yang ia miliki. Kekayaannya, keluarganya bahkan kesehatannya. Isterinya melukai hatinya, teman-temannya juga melukainya. Ayub kehilangan "kuasa" atau pengaruhnya, namun dalam kondisi di mana berbagai masalah menghimpit hidupnya, ia masih bisa berkata, "... Aku hendak melupakan keluh kesahku, mengubah air mukaku, dan bergembira." (Ayb 9:27). la tidak membiarkan hatinya terluka dan kecewa. Bagaimana Ayub bisa melakukan itu dan mengalami pemulihan dari Allah? Dengan iman yang tertuju kepada Allah! Hanya iman kepada-Nya yang bisa menyembuhkan luka hati kita. Isteri Ayub dan teman-temannya tidak dapat menyembuhkan luka hati Ayub, hanya Allah yang sanggup melakukannya.

Ayub berkata, "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana Mu yang gagal. "Hal ini juga mengingatkan kita pada apa yang dikatakan oleh Paulus bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah pencobaan biasa, Allah akan memberikan jalan keluar agar kita kuat menanggungnya. Pada akhirnya Allah memulihkan keberadaan Ayub. Kita pun tidak perlu menyimpan luka di dalam hati. Serahkan kepada Allah agar la menyembuhkan dengan sempurna. Arahkan iman kepada-Nya dan nantikanlah Dia. Jangan andalkan atau mencari pembelaan dari manusia. Jangan pula berharap mereka akan melakukan sesuatu yang bisa menyembuhkan luka hati kita. Hanya Allah yang sanggup memulihkan dan membuat kita melupakan luka serta kecewa kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, pulihkanlah hatiku dari luka-luka yang pernah aku alami karena berbagai kejadian yang tidak kuharapkan. Amin. (Dod).