Listen

Description

Adapun Yefta, orang Gilead itu, adalah seorang pahlawan yang gagah perkasa, tetapi ia anak seorang perempuan sundal; ayah Yefta ialah Gilead. Juga isteri Gilead melahirkan anak-anak lelaki baginya. Setelah besar anak-anak isterinya ini, maka mereka mengusir Yefta, katanya kepadanya: "Engkau tidak mendapat milik pusaka dalam keluarga kami, sebab engkau anak dari perempuan lain." Maka larilah Yefta dari saudara-saudaranya itu dan diam di tanah Tob; di sana berkumpullah kepadanya petualang-petualang yang pergi merampok bersama-sama dengan dia. (Hakim-hakim 11:1-3 )

Renungan:

  Seorang pahlawan biasanya adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya di dalam membela kebenaran atau seorang pejuang yang gagah berani. Kehidupan yang baik dan menonjol dari seorang pahlawan akan diungkapkan sedemikian rupa sehingga diharapkan mereka akan dikenang sepanjang masa. 

  Berbeda dengan apa yang dialami oleh Yefta. Alkitab mencatat bahwa Yefta adalah seorang pahlawan, bahkan disebut sebagai pahlawan yang gagah perkasa. Tetapi apa yang dialami Yefta sungguh berbeda dengan apa yang seharusnya dialami oleh seorang pahlawan. Yefta menerima perlakuan yang menyakitkan dari saudara-saudaranya. Yefta diusir oleh saudara-saudaranya, padahal sejak kecil mereka hidup dan bertumbuh bersama. Ini disebabkan karena Yefta adalah anak dari perempuan sundal. Saudara-saudaranya menyebut Yefta sebagai anak perempuan lain, suatu sebutan yang menyakitkan, sebab istilah perempuan lain biasanya digunakan untuk menyebut perempuan non Yahudi. Yefta lahir di luar ikatan  perkawinan yang sah. Setelah besar, saudara-saudara Yefta sadar bahwa Yefta tidak berhak mendapat milik pusaka dalam keluarga besar mereka, sehingga ia diusir oleh saudara-saudaranya. Oleh karena itu Yefta melarikan diri dari saudara-saudaranya, yang akhirnya membawa dia ke tempat di mana orang-orang bisa menerima dia. Sayang sekali, mereka yang bisa menerima Yefta adalah para perampok, orang-orang yang juga tersisihkan dalam kehidupan sosial mereka. Tetapi kisah Yefta tidak berhenti sampai di sini, karena pada kisah-kisah selanjutnya kita dapat melihat Tuhan mengangkat kehidupan Yefta dan menjadikan Yefta seorang pemenang.

  Kisah Yefta mengungkap sebuah fakta bahwa seseorang yang memiliki latar belakang atau masa kecil yang tidak menyenangkan tidak harus mengalami kegagalan di dalam hidupnya. Orang-orang seperti itu bisa juga berhasil dalam hidupnya. Ini merupakan suatu pelajaran penting bagi kita. Jika kita adalah orang yang berlatar belakang kurang menguntungkan dan hidup kita disia-siakan oleh orang lain, jangan gelisah dan khawatir. Bangkitlah dan yakinlah bahwa Tuhan sedang memproses kita untuk meraih keberhasilan sehingga memiliki masa depan yang cerah. Selamat Tahun Baru 2022.  Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, aku tidak menyesal untuk keberadaanku walaupun buruk menurut pemandangan manusia, karena aku percaya Engkau akan mengangkatku pada kehidupan yang lebih baik. Amin. (Dod).