"Siapakah di antara kamu yang mempunyai seratus ekor domba, dan jikalau ia kehilangan seekor di antaranya, tidak meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di padang gurun dan pergi mencari yang sesat itu sampai ia menemukannya?" (Lukas 15:4)
Renungan:
Pagi itu, Yun dipanggil oleh kepala penjara. Sambil minum kopi mereka berbincang-bincang dan di akhir perbincangan itu si kepala penjara berkata, "Di sel sembilan ada seorang pembunuh bernama Huang yang berusaha bunuh diri, ganas dan selalu berusaha melukai napi lainnya. Mulai hari ini sampai dieksekusi, ia akan dipindahkan ke sel mu. Aku mau kau mengawasinya. Kalau kau lengah dan dia bunuh diri, kami akan menuntut pertanggungan jawab darimu!" Yun kemudian menceritakan hal itu kepada teman-temannya dan mereka sangat keberatan, bahkan salah seorang berkata, "Huang bukan manusia, dia adalah setan." "Saudara-saudara, sebelum kita percaya kepada Yesus kita sama seperti Huang, kita juga seperti setan. Tapi Yesus menyelamatkan kita saat jiwa kita sekarat. Kita perlu berbelas kasih dan memperlakukan Huang seolah-olah dia adalah Yesus sendiri," kata Yun menjelaskan. Akhirnya semua dapat menerima kehadiran Huang. Saat masuk ke sel Yun, kaki dan tangan Huang dirantai. Pergelangan kakinya terluka sampai tulang-tulangnya terlihat dan badannya sangat bau. Saat Huang masuk, semua orang dalam sel Yun menyambutnya dengan senyuman. Kemudian mereka menyusun barang-barang Huang di samping kasurnya. Yun meminta Huang untuk tenang, kemudian ia menyobek bajunya dan mencelupkannya ke air. Dengan lembut Yun membersihkan kotoran dan darah kering di wajah, mulut dan pergelangan kakinya, kemudian membalutnya. Huang merasakan kasih dan penerimaan dari Yun, kemudian Yun mengatakan bahwa Yesus mengasihinya. Pada waktu makan Yun dan teman-temannya menyisakan makanan mereka yang sangat sedikit untuk diberikan kepada Huang. Malam harinya saat Yun akan menghabiskan mantounya karena sangat lapar, ia berhenti makan dan menangis ketika Tuhan berbicara di hati kecilnya, "Aku mati untukmu, bagaimana kau menunjukkan bahwa kau mengasihi-Ku? Jika kau melakukannya untuk saudara-Ku yang paling hina ini, kau telah melakukannya untuk-Ku." Yun langsung membungkus sisa mantounya untuk diberikan kepada Huang. Saat menerima mantou itu, Huang berkata, "Mengapa kau begitu baik padaku? Aku ini seorang pembunuh, bahkan keluarga dan tunangan ku pun telah membuangku. Mengapa kau begitu mengasihiku?" Saat itu juga Yun mengatakan betapa Huang berharga di mata Yesus. Kemudian secara tak diduga Huang berkata, "Tuhan, terima kasih karena Engkau mengasihi orang berdosa sepertiku." Hari itu Huang yang terbuang di selamatkan, karena ia sangat berharga di mata Tuhan.
Saat anak terhilang yang penuh dengan noda dosa memutuskan untuk kembali kepada Bapa, hati Bapa melonjak kegirangan. Adakah seorang yang hina di sekeliling kita, yang terbuang dan butuh pengharapan? Beritakanlah kepadanya pengharapan yang baru, sampaikan bahwa Yesus mengasihinya dan ingin menyelamatkannya, karena dia sangat berharga. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berikanlah aku kesempatan yang tepat untuk menceritakan tentang kebaikan dan kasih-Mu kepada orang-orang di sekitarku, terutama kepada mereka yang saat ini sedang terhilang dari hadapan-Mu. Amin. (Dod).