Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 2 September 2023
Bacaan:
Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam bumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu." (2 Timotius 1:5)
Renungan:
Jika kita mendengar kata "menular", yang muncul di benak kita adalah sesuatu yang negatif. Mungkin itu virus, bakteri, atau jenis penyakit lainnya. Tetapi apabila kita telaah lebih dalam, yang dapat menular itu ternyata bukan hanya sakit-penyakit atau sesuatu yang negatif, melainkan juga hal-hal yang positif. Misalkan saja kita yang awalnya suka malas-malasan, ketika bergaul dengan teman-teman yang rajin bekerja, lama-kelamaan kita tertular kebiasaan baik mereka.
Timotius tidak serta-merta menjadi pribadi yang mencintai Tuhan dan bersemangat melayaninya. Awalnya ia tertular oleh iman ibunya, Eunike, lalu ibunya sendiri tertular iman sang nenek, Lois. Faktanya, iman saja belum cukup jika tanpa disertai perbuatan! (Yak. 2:26). Alasan inilah yang membuat Paulus belum merasa puas ketika mendapati sang anak rohaninya yaitu Timotius, tertular hanya oleh iman dari ibu dan neneknya. Dalam suratnya yang kedua kepada Timotius, ia menuliskan: "Peganglah segala sesuatu yang telah engkau dengar dari padaku sebagai contoh ajaran yang sehat dan lakukanlah itu dalam iman dan kasih dalam Kristus Yesus." Melalui perkataannya, Paulus seolah hendak menulari kembali Timotius dengan apa yang ada pada dirinya. Roh yang menyala, semangat yang berkobar, tidak malu-malu dan tanpa rasa takut, itulah yang ada di dalam diri Paulus, yang ia harapkan juga ada di dalam diri Timotius!
Sekarang kita tahu bahwa baik sesuatu yang positif maupun yang negatif, semua itu dapat menular. Pertanyaannya: Yang mana yang kita biarkan masuk 'menulari' diri kita dan apa yang kita tularkan ke orang lain? Sesuatu yang positif dan negatif tidak dapat tinggal bersama-sama! Maka, kitalah yang paling menentukan ingin tertular dan menularkan pengaruh yang mana. Pergaulan kita, sikap kita dan sesuatu yang kita dengar dan berikan, semua itu seharusnya sesuai dengan nilai firman Tuhan. Semoga sebagai anak-anak Tuhan kita bersikap bijak dengan hanya mengizinkan hal-hal positif yang menulari kita dan kita tularkan juga pada orang lain. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau telah menciptakan aku sungguh amat baik. Ingatkanlah aku selalu agar pikiran, perkataan, perasaan dan tindakanku selalu mencerminkan bahwa aku adalah ciptaan-Mu yang sungguh amat baik. Amin. (Dod).