Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 30 Desember 2023
Bacaan:
Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." (Matius 8:8)
Renungan:
Suatu hari, seorang perwira di Kapernaum datang kepada Yesus untuk meminta kesembuhan bagi hambanya yang lumpuh dan sangat menderita. Yesus berkata bahwa dia akan datang untuk menyembuhkannya. Tetapi perwira itu berkata, "Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh." Kemudian Yesus berkata, "Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya." Maka pada saat itu juga sembuhlah hamba perwira tesebut.
Ada yang menarik dari kisah ini yaitu pikiran iman yang dimiliki perwira ini sangat berbeda dengan pikiran iman pada sebagian besar orang yang hidup di zaman Yesus. Ke mana pun Yesus berkeliling melayani, orang banyak berdesak-desakan untuk mendekati Yesus dan menjamah jumbai jubahNya. Mrk 6:56 menuliskan, "Ke mana pun la pergi ... Orang-orang meletakkan orang-orang sakit di pasar dan memohon kepada-Nya, supaya mereka diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja. Dan semua orang yang menjamah-Nya menjadi sembuh." Demikian pula wanita yang sakit pendarahan juga memiliki pikiran iman yang sama, "Asal kujamah jubah-Nya saja, aku akan sembuh." Hal ini karena orang banyak itu melihat begitu banyak mujizat kesembuhan terjadi ketika Tuhan menjamah orang-orang yang sakit. Namun perwira ini hanya fokus pada perkataan Yesus yang memiliki kuasa. Pernyataan imannya ini membuat Yesus terheran-heran dan berkata, "Iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun."
Belajarlah dari perwira ini yang hanya membutuhkan sepatah kata dari Yesus yang membuatnya berjalan pulang dengan penuh sukacita untuk melihat kesembuhan terjadi. Apa pun yang kita butuhkan, temukan jawabannya dalam firman-Nya. Iman kita membutuhkan firman sebagai landasan, dan mujizat membutuhkan iman. Artinya, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya ketika firman-Nya melahirkan iman, dan iman membuahkan mujizat Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarlah aku mencintai firman-Mu dan menjadikannya sebagai dasar kehidupanku, termasuk dasar kerinduanku merasakan mujizat-Mu. Amin. (Dod).