Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Sabtu, 4 Februari 2023

Bacaan: 

"Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa." (Yakobus 4:1-2) 

Renungan:

    Suatu ketika ada seekor beruang baru keluar dari sungai dan hendak menyantap seekor ikan gabus yang ditangkapnya. Namun, beruang itu belum memakannya, tiba-tiba muncul seekor beruang lain dan mencoba merebut ikan itu. Beruang yang pertama tidak mau mengalah, ia melawan sehingga terjadilah perkelahian di antara dua beruang itu. Saat terlibat perkelahian yang seru, kedua beruang itu tidak menyadari kalau ikan gabus yang mereka tangkap sedang meronta-ronta berusaha masuk kembali ke dalam air. Ikan itu berhasil mencapai air dan pergi meninggalkan mereka yang masih berkelahi. Setelah perseteruan mereka berhenti, mereka mencari ikan itu namun sudah tidak ditemukan lagi.

    Kisah dua ekor beruang ini menggambarkan sifat manusia yang egois.  Masing-masing hanya mementingkan kepuasan diri sendiri tanpa memerhatikan orang lain, sehingga pada akhirnya berkat yang datang kepada mereka menghilang. Tuhan mengajarkan kita untuk saling berbagi dan saling memerhatikan satu sama lainnya. Selalu memberi dan bukan meminta. Aktif di dalam berbagi dan pasif di dalam menerima. Itulah kehidupan iman Kristen yang sesungguhnya. Beruang merupakan hewan yang tidak mengerti indahnya hidup berbagi. Tetapi kita manusia, telah diajarkan oleh Tuhan untuk menunjukkan belas kasihan di dalam hidup bersama.

    Berbagi dan mengutamakan orang lain akan memberikan kebahagiaan tersendiri di dalam diri kita, saat kita melihat mereka tersenyum penuh sukacita. Keegoisan menunjukkan bahwa orang itu belum dewasa secara rohani. Berusahalah supaya kita berubah oleh pembaharuan budi kita dan tidak menjadi pengikut Yesus yang mendukakan Tuhan. Hubungan kita yang dekat dengan Tuhan, akan menuntun sikap kita menjadi semakin dewasa. Roh Kudus akan membimbing kita, sehingga segala kedagingan seperti itu akan dimatikan dan diganti dengan kasih Yesus yang penuh kemurahan. Untuk itu, jangan keraskan hati kita. Biarkan Roh Kudus mengubah hati kita. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, mulai saat ini aku tidak mau menjadi orang yang egois. Kiranya Roh Kudus menuntunku pada pertumbuhan rohani yang semakin dewasa. Amin. (Dod).