Listen

Description

"Ketahuilah, Allah itu perkasa, namun tidak memandang hina apa pun, Ia perkasa dalam kekuatan akal budi." (Ayub 36:5)

Renungan:

  Presiden Wilson pernah melakukan perjalanan keliling Amerika dan di satu kota, ia menyempatkan diri berpidato di peron kereta dengan didampingi istrinya, Nyonya Wilson. Entah bagaimana, ada dua orang anak yang berhasil mendekati kereta presiden. Salah satu dari anak tersebut membawa bendera Amerika di tangannya dan ia menyerahkan itu kepada presiden yang langsung menerimanya dan berterima kasih atas pemberian anak itu. Anak yang satunya lagi kelihatan sedih karena tidak membawa apa-apa di tangannya untuk diberikan kepada presiden. Tetapi, tiba-tiba ia merogoh kantongnya dan mengambil uang receh yang kemudian diserahkan kepada presiden. Presiden menerimanya dan berterima kasih atas pemberian itu. Waktu terus berjalan dan kejadian itu sudah 5 tahun berlalu. Hari itu Presiden Wilson meninggal dunia dan istrinya yang sedang berduka cita membuka dompet suaminya. Dalam dompet itu, ada satu tempat tersendiri di mana Nyonya Wilson menemukan suatu benda kecil yang dibungkus rapi dengan kertas. Setelah membuka bungkusan tersebut, Nyonya Wilson menemukan uang logam di sana. Nyonya Wilson masih ingat betul bahwa itu adalah pemberian anak laki-laki di peron kereta 5 tahun yang silam. Selama 5 tahun, Presiden Wilson menyimpan pemberian itu baik-baik dan ia selalu membawanya kemanapun ia pergi. Ia telah menyimpan pemberian kecil itu sampai akhir hayatnya. 

  Tahukah kita bahwa seperti itulah Tuhan memandang setiap pemberian yang kita berikan dengan ketulusan hati kepada-Nya. Betapa kayanya Dia, namun Ia tidak pernah memandang hina berapapun besarnya pemberian kita kepada-Nya. Ia akan selalu menerimanya, mengingatnya dan menyimpannya. Jangan kecewa ketika manusia tidak menghargai pemberian atau sumbangsih kita di dalam pelayanan, karena mungkin itu dianggap terlalu kecil dibanding dengan pemberian-pemberian orang lain. Ingatlah bagaimana Yesus memandang pemberian janda sebesar 2 peser itu. Ia mengatakan bahwa janda itu telah memberi lebih besar daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. 

  Tuhan selalu memperhitungkan pemberian-pemberian kecil sekalipun yang kita persembahkan kepada-Nya. Dalam bidang pelayanan, melayani sebagai apapun kita, jangan lupa bahwa Tuhan menerima serta menghargai itu sebagai pemberian yang berharga bagi Dia. Lakukan apa saja bagi Dia, persembahkan apa yang dapat kita persembahkan untuk pekerjaan-Nya. Anak laki-laki itu tidak pernah membayangkan bahwa presiden akan menyimpan baik-baik pemberiannya. Tuhan akan melakukan lebih dari itu. Dia akan memberkati kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus aku akan mempersembahkan dengan tulus ikhlas apa yang dapat aku persembahkan kepada-Mu.  Terimalah persembahan ku agar dapat menyenangkan hati-Mu dan dapat menjadi berkat bagi diriku dan sesamaku.  Amin. (Dod).