Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 14 Februari 2023

Bacaan: 

"Ingat saja, saudara-saudara, bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang." (1 Korintus 1:26)

Renungan:

Ada seorang pemuda yang telah berumur dan masih terus mencari pasangan hidup yang ideal. Suatu hari, ia menemukan seorang gadis cantik dan pintar. Namun ia tidak jadi menikahinya, sebab gadis itu tidak bisa memasak. Lalu ia mencari lagi dan akhirnya menemukan gadis yang lebih cantik dari sebelumnya. Bahkan si gadis pandai memasak. Ya, masakannya luar biasa lezat karena ia punya usaha restoran sendiri. Namun pemuda ini tak jadi menikahinya, karena sang gadis tersebut tidak pandai merawat diri. la tidak bisa make up sendiri, memakai pakaian pun tak pernah mengikuti model kekinian. Jadi pemuda itu pun pergi meninggalkannya. Ia mencari lagi sampai akhirnya menemukan seorang gadis yang menurutnya sangat sempurna. Gadis itu begitu cantik, masakannya melebihi restoran bintang lima, dan yang terpenting ia begitu cerdas. la sungguh sempurna. Tapi, pemuda ini tak bisa menikahinya. Mengapa? Sebab gadis ini sedang mencari pria yang sempurna !

Ada orang yang juga demikian, ia mencari perusahaan yang sempurna. la ingin punya pendapatan seperti yang diharapkan. la mau memiliki atasan dan teman kerja yang ideal, yang semuanya sesuai dengan kriterianya. Apa itu mungkin ? Sepertinya tidak. Mengapa ? Karena dunia penuh dengan kekurangan di sana-sini. Ketidaksesuaian yang ada sudah semestinya tidak membuat kita stress, namun menyikapinya dengan bijak. Misalnya, teman kerja yang tidak bersahabat dan yang tidak sempurna dapat memacu kita untuk belajar memahaminya dan belajar bersabar.

Allah pun saat menerima kita, la tidak melihat dan tidak mencari kesempurnaan dalam diri kita, lalu mengapa kita malah menuntut agar orang sekitar sempurna? Tidak ada pribadi yang sempurna di mana pun.

Jadi, mari kita belajar seperti Allah yang mau menerima diri kita apa adanya, sehingga kita pun mau menerima setiap orang apa adanya dengan kelebihan dan kekurangannya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih karena Engkau mau menerima diriku apa adanya. Kini ajarilah aku agar aku pun mampu menerima orang lain apa adanya. Amin. (Dod).