Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 14 November 2023

Bacaan:

Lalu kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual ke Mesir. Tetapi sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku mendahului kamu." (Kejadian 45:4-5)

Renungan:

Ada satu sisi keberhasilan Yusuf yang mungkin sering diremehkan dan tidak dipandang sebagai suatu keberhasilan. Keberhasilan itu adalah "mengampuni". Pernahkah kita berpikir bahwa "mengampuni" merupakan suatu kunci keberhasilan? Terlebih lagi mengampuni saudara sendiri yang tidak seharusnya berniat jahat kepada kita. Yusuf ingat pengkhianatan saudara-saudaranya. la ingat ketika mereka tidak berlaku ramah kepadanya. la ingat ketika mereka menanggalkan jubahnya, memasukkannya ke dalam sumur dan menjualnya sebagai budak. Kini ia punya kesempatan membalas semua kejahatan saudara-saudaranya karena tidak ada sesuatu pun di dunia yang bisa menghalangi Perdana Menteri Mesir seperti Yusuf. Tetapi Tuhan sudah bekerja di dalam hatinya melalui roh kelemahlembutan, untuk menghapus kepahitan-kepahitan masa lalu. Kelemahlembutannya telah melebur semua kemarahan dan dendam terhadap saudara-saudaranya. Yusuf mendemonstrasikan apa yang dituliskan Paulus di dalam Efesus 4:2, "Selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar."

Mungkin kita perlu mencermati permohonan yang terkandung dalam doa damai Santo Fransiskus dari Assisi, “Tuhan, jadikanlah aku pembawa damai. Di mana ada kebencian jadikanlah aku pembawa cinta kasih. Di mana ada penghinaan, jadikanlah aku pembawa pengampunan." Pepatah lain mengatakan, “ Ketika kamu memberikan sesuatu kepada seseorang, berikanlah sesuatu yang diluar perkiraannya.” Saudara-saudara Yusuf gemetar ketakutan di hadapan Yusuf yang kini menjadi penguasa di Mesir. Mereka mengira inilah saat yang tepat bagi Yusuf untuk membalas perlakuan buruk mereka terhadap dirinya. Namun ternyata luar biasa. Yusuf memberi dan melakukan sesuatu di luar perkiraan. Yusuf memaafkan dan mengasihi mereka

serta tidak menuntut balas atau mengungkit peristiwa-peristiwa di masa lalu.

Sudahkah kita juga memiliki kelemahlembutan yang memampukan kita mengampuni dan selalu membawa perdamaian di mana ada kebencian? Lepaskan rasa cinta dan maafkanlah semaksimal mungkin terhadap orang yang menyinggung kita bahkan terhadap orang yang pernah mempunyai rencana jahat terhadap kita. Kelembutan menyembuhkan segala luka batin yang pernah ada di hati seseorang. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, mampukan aku untuk memaafkan setiap kesalahan dan tidak memperhitungkan kelakuan buruk orang lain terhadapku. Biarkan mataku menatap rencana indah-Mu agar aku tak menyimpan dendam. Amin. (Dod).