"Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." (Amsal 14:30)
Renungan:
Di tengah-tengah pertandingan yang sedang berlangsung, seorang pelatih dari salah satu kesebelasan yang sedang bertanding berseru, "Sapu bersih saja!" Semua pemain pun terutama pemain belakang menjalankan instruksi tersebut. Setiap ada bola datang langsung ditendang keras-keras supaya menjauhi gawang mereka. Maksudnya sangat jelas, yaitu supaya gawang mereka tidak kebobolan. Ini merupakan strategi untuk mempertahankan skor pertandingan atau mempertahankan kemenangan. Itulah gambaran dari istilah sapu bersih. Baik sekali kalau hal itu diterapkan dalam hubungannya dengan iri hati. Mungkin saat ini Tuhan sedang berseru, "Sapu bersih iri hati!"
Iri hati adalah perasaan marah, dendam, benci, kesal yang ditimbulkan karena melihat kualitas, harta atau jabatan yang dimiliki orang lain, di mana dia ingin untuk memiliki kepunyaan orang lain tersebut bagi dirinya sendiri. Kamus besar bahasa Indonesia mengartikan iri hati sebagai perasaan kurang senang melihat kelebihan orang lain. Rahel iri hati kepada Lea karena Lea melahirkan anak sedangkan dia tidak. Saudara-saudara Yusuf iri hati kepada Yusuf karena Yakub mengistimewakan Yusuf. Ditambah lagi dengan cerita Yusuf tentang mimpi yang kurang bisa dipahami dan diterima mereka. Orang-orang Yahudi menentang khotbah Paulus dan mereka iri hati karena banyak orang yang datang kepada Paulus untuk mendengarkan khotbah nya.
Iri hati tidak mengenal waktu. Iri hati tidak mengenal pribadi. Iri hati bukan dominasi cerita Alkitab di masa lalu tetapi juga terjadi saat ini dan pada diri kita. Iri hati merusak diri sendiri, seperti dikatakan di dalam Amsal 14:30, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang." Itulah sebabnya iri hati harus disapu bersih! Untuk menyapu bersih iri hati kita harus memulai dengan bersyukur atas kelebihan-kelebihan yang dimiliki orang lain dan bukan menginginkan kelebihan-kelebihan itu bagi diri kita sendiri. Paulus berkata, "Bersukacitalah dengan orang yang bersukacita dan menangislah dengan orang yang menangis!" (Roma 12:15). Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah aku supaya aku bisa bersyukur atas kelebihan orang lain, sehingga iri hati tidak sempat membusukkan tulangku. Amin. (Dod).