"Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!"(1 Korintus 10:12)
Renungan:
Percayakah kita bahwa hanya dengan beberapa tetes air, seekor burung bisa mati? Hal itu terjadi di jeram Niagara. Beberapa burung sering menukik mengambil air minum yang bersih, tanpa mereka sadari ada beberapa tetes air kecil yang jatuh di sayap mereka. Ketika burung-burung itu menukik lagi untuk minum lebih banyak, tetesan air jatuh makin banyak ke sayap mereka. Karena udara dingin, titik-titik air itu berubah menjadi es. Setelah es menumpuk makin banyak di sayapnya, burung itu akhirnya tidak kuat lagi akibat beban berat tersebut, hingga tiba-tiba jatuh dan mati.
Demikian pula dengan kehidupan rohani kita. Hidup rohani kita tidak selalu jatuh karena dosa-dosa yang besar, namun seringkali karena dosa-dosa yang tampaknya kecil. Memang dosa-dosa kecil yang kita lakukan tidak serta-merta membuat kita jatuh, tetapi setelah terkumpul cukup banyak, kita akan mengalami kejatuhan yang fatal. Seperti halnya kebiasaan buruk. Pada awalnya mungkin sebuah kebiasaan buruk tidak langsung berdampak terhadap kehidupan kita. Namun bila kebiasaan buruk itu sudah mengakar dan sulit untuk kita lenyapkan, maka pada saat itulah dampak buruknya baru kita rasakan. Contohnya adalah dosa iri hati. Suatu hari iblis menyuruh anak buahnya menggoda seorang pertapa dari Afrika Timur agar jatuh dalam dosa. Anak buah iblis menyuguhkan berbagai godaan duniawi. Namun pertapa yang disiplin dan dirinya sudah terlatih itu tidak tergoyahkan. Akhirnya iblis turun tangan sendiri. Dia mendekati pertapa itu dan berbisik, "Saudaramu baru saja diangkat menjadi uskup." Seketika itu juga pertapa itu marah dan iri hati karena dia yang lebih senior, cakap dan lebih rohani tidak dipilih. Justru saudaranya yang jauh lebih muda yang terpilih. Iri hati adalah senjata yang ampuh untuk mengalahkan orang yang mengejar kekudusan hidup. Oleh karena itu, jangan hanya bersikap waspada dan menolak terhadap dosa-dosa yang tampaknya besar, namun mari kita juga bersikap waspada dengan menolak dosa yang tampaknya kecil. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, lepaskanlah dosa iri hati yang mengikatku selama ini. Ajarilah aku untuk bisa menerima kelebihan orang lain dengan hati yang lapang tanpa aku menjadi iri hati karenanya. Amin. (Dod).