Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 22 Agustus 2023
Bacaan:
Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah Aku ini, jangan takut!" (Matius 14:27)
Renungan:
Saya pernah beberapa kali ikut naik di mobil teman saya di tengah hujan yang sangat deras. Dengan pandangan terbatas, teman saya yang mengendarai mobil tersebut tidak hanya harus lebih fokus memerhatikan rute, tapi juga memerhatikan supaya kendaraan tidak keluar dari badan jalan atau masuk ke lobang jalan. Ia pun harus memerhatikan agar tidak menabrak atau ditabrak kendaraan lain yang penglihatannya juga terbatas. Jika berkendara mobil di tengah hujan deras harus lebih berhati-hari, apalagi berlayar di tengah badai tentu lebih mengerikan dari itu. Sewaktu-waktu kapal bisa dibalikkan oleh hantaman ombak dan gelombang besar yang kuat.
Danau Galilea agaknya termasuk danau yang cukup sering didera badai. Danau seluas sekitar 166 km persegi dan dalamnya sekitar 43 meter ini menjadi tempat di mana para murid Yesus dua kali diterpa badai/angin ribut. Pertama saat mereka bersama Yesus yang tidur di buritan dan kedua saat mereka berlayar sendiri dan kemudian Yesus menyusul dengan berjalan di atas air. Dua situasi berbeda tapi masalahnya sama yaitu badai. Mari kita perhatikan dua kisah tersebut. Saat Yesus tidur di kapal, para murid yang panik berseru membangunkan Yesus. Bukan badai, tapi seruan para muridlah yang membangunkan Yesus. Meski kita di tengah masalah yang begitu besar, sepelan apapun doa kita, la mendengarkan kita. Setelah Yesus bangun, la segera menenangkan badai itu, lalu menegur ketidakpercayaan para murid. Ini beda dengan kejadian kedua. Saat para murid berteriak-teriak karena mengira Yesus adalah hantu, yang pertama la lakukan adalah menenangkan para murid, baru badai itu. Mengapa? Karena la mau para murid mengerti bahwa la hadir bersama mereka.
Bukankah ini sungguh luar biasa? Tuhan mau sederhana saja yaitu apapun badai dan masalah yang datang, la mau kita menyadari bahwa la bersama kita, la mau kita fokus pada-Nya saja, bukan pada masalah atau hal-hal lain. Fokus pada Yesus membuat Petrus bisa berjalan di atas air. Berseru pada-Nya membuat la bertindak meredakan badai dan badai berhenti begitu Yesus naik ke atas perahu. Ini juga yang harus kita lakukan. Saat masalah datang, arahkan hati kita kepada-Nya, berserulah minta pertolongan-Nya dan izinkan la masuk ke hati kita untuk memastikan apa yang harus kita lakukan. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, yakinkan aku terus bahwa di tengah badai kehidupan yang aku alami, Engkau selalu ada bersama-sama dengan aku, sehingga aku dapat tetap tenang walau di tengah badai. Amin. (Dod).