Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Selasa, 23 Agustus 2022

Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna." Sebab itu terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku." (2 Korintus 12:9) 

Renungan:
   Ketika bangsa Israel ditindas oleh bangsa Midian, Tuhan mengutus Gideon untuk bertempur melawan mereka. Semula Gideon mengumpulkan 32.000 orang Israel untuk maju bertempur. Namun ternyata Tuhan berkehendak lain. Tuhan menganggap bahwa jumlah itu terlalu banyak. Tuhan menyaring mereka dengan cara memilih, yang pertama adalah prajurit yang takut dan gentar, dan yang kedua adalah prajurit yang meminum air dengan cara menjilat langsung dari danau. Tuhan hanya memilih 300 orang pasukan dan menyingkirkan 31.700 orang di mana 20.000 dari mereka adalah orang-orang yang takut dan 11.700 dari mereka adalah orang-orang yang tangkas, terbukti mereka bisa minum air tanpa menggunakan tangan. 
   Cara yang dilakukan Tuhan itu benar-benar berseberangan dengan pola pikir manusia pada umumnya, di mana sekelompok tentara akan lebih berpeluang memenangkan pertempuran jika memiliki jumlah pasukan yang lebih banyak dan lebih tangkas. Namun demikian, Tuhan menghendaki agar jika mereka memenangkan pertempuran itu, mereka tidak menjadi sombong dan menganggap kemenangan itu adalah hasil jerih payah dan kehebatan mereka. Karena itulah Tuhan membuat mereka menjadi kecil, tampak lemah dan mustahil untuk menang, sebab di dalam kelemahan mereka kuasa Tuhan akan dinyatakan. 
    Sikap Tuhan juga berlaku bagi diri kita. Kita mungkin sering menganggap bahwa diri kitalah yang melakukan segalanya. Kita mungkin sering kurang menyadari bahwa tanpa penyertaan dan campur tangan Tuhan, kita mungkin tidak akan sanggup melawan segala keterbatasan dalam diri kita. Karena itulah kita mulai mengandalkan materi, posisi dan segenap kemampuan kita sendiri. Namun pada kenyataannya kita tidak pernah merasa puas dan berhasil karena ternyata masalah yang kita hadapi jauh lebih kompleks daripada yang kita pikirkan sebelumnya. Kita perlu belajar dari Gideon. Janganlah kita bermegah karena diri kita sendiri, prestasi kita, talenta kita dan segala hal yang telah kita raih. Namun bermegahlah karena Tuhan sebab hanya karena Dialah kita bisa meraih semuanya itu. Bermegahlah selalu dalam kelemahan kita, sebab di dalam kelemahan itulah Tuhan akan senantiasa menaungi kita dengan kuasa-Nya yang dahsyat dan ajaib. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:
Tuhan Yesus, aku menyadari bahwa diriku lemah adanya. Tapi aku bersyukur karena mempunyai Allah yang dahsyat seperti Engkau. Berkuasalah dalam diriku. Amin. (Dod).