"Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamu pun berada." (Yohanes 14:1-3)
Renungan:
Di suatu hari Minggu, seorang pengkotbah mengatakan kepada umatnya bahwa minggu depan ia akan berkhotbah tentang surga. Dalam minggu itu, ia menerima sepucuk surat dari seorang kakek yang sedang sakit keras. Berikut ini adalah isi dari sebagian surat tersebut: "Minggu ini engkau akan berkhotbah tentang surga. Aku sungguh merindukan 'negeri' itu, karena aku sudah memiliki hak atas sebidang tanah di sana selama lebih dari 55 tahun. Aku tidak membelinya tetapi itu diberikan padaku tanpa aku harus mengeluarkan uang, alias cuma-cuma. Seorang "Dermawan" telah membelikan itu untukku melalui sebuah pengorbanan yang sangat besar. Tanah tersebut tidak dapat dialihkan kepada siapapun juga, kecuali aku. Selama lebih dari setengah abad, aku telah mengirimkan 'material' ke sana agar "Sang Arsitek" terhebat dapat membangun sebuah rumah untukku. Sebuah rumah yang tidak butuh perbaikan, yang gentengnya tidak akan pernah bocor dan tidak akan menjadi tua. Rayap tidak akan merusakkannya, api tidak dapat membakarnya dan rumah-rumah di sana pun bebas banjir. Tidak perlu mengunci pintunya, karena di sana tidak akan ada penjahat yang masuk. Sekarang rumah itu hampir selesai dan hampir tiba waktunya aku masuk dan tinggal dengan damai selamanya di sana, tanpa ketakutan dan air mata. Ada lembah dan bayang-bayang yang tinggi antara tempat aku tinggal di California dengan tempat di mana aku akan pergi. Aku tidak akan dapat menemukan rumahku di sana tanpa melalui lembah kelam tersebut, tetapi aku tidak takut karena Yesus akan berjalan bersamaku melalui lembah itu. Sejak aku mengenalnya 55 tahun yang lalu, Ia selalu bersamaku dan aku memegang janji-Nya bahwa Ia akan selalu bersamaku dan tidak akan pernah meninggalkanku. Sekalipun harus melalui lembah kelam, aku tidak akan kehilangan arah karena Yesus bersamaku. Aku berharap dapat mendengar khotbahmu tentang surga hari Minggu depan, tapi aku tidak bisa menjamin ataupun berjanji bahwa aku akan bisa mendengarnya. Masalahnya tiketku ke surga tidak menyertakan tanggal keberangkatan atau tanggal kembali, serta tidak boleh membawa barang bagasi. Ya, aku sudah siap untuk berangkat dan mungkin aku tidak dapat mendengarkan khotbahmu lagi minggu depan, tetapi percayalah bahwa suatu hari nanti kita akan bertemu di sana."
Inilah yang menjadi pengharapan kita sebagai orang yang percaya kepada Yesus, sekalipun di dunia ini kita sering kali berurai air mata, tinggal di rumah yang sangat sederhana atau malah ngontrak, tetapi di surga sana Yesus sedang mempersiapkan tempat tinggal yang indah bagi kita. Ia pasti melakukannya, karena itulah yang Ia janjikan ketika Ia akan naik ke surga. Tetaplah setia dan lakukanlah firman-Nya sampai Ia datang menjemput kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, hatiku bersukacita dan semangatku bangkit setiap kali mengingat surga-Mu. Terima kasih karena aku pun sedang menuju ke sana. Amin. (Dod).