Listen

Description

"Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah." (Roma 8:28) 

Renungan:

   Banyak hal yang terjadi di dunia ini yang tidak dapat kita mengerti.

Misalnya, ketika banyak pasangan suami istri menanti begitu lama kehadiran seorang anak,  di belahan tempat lain justru banyak anak-anak yang dibuang, bahkan nyawa mereka direbut secara paksa dengan cara aborsi, dikarenakan mereka lahir dari hasil hubungan gelap.

Tentu hal-hal yang seperti ini sering kali membuat kita bertanya-tanya, mengapa harus begini dan begitu? 

   Tuhan merancangkan damai sejahtera dan bukan kecelakaan, mungkinkah Ia memberikan air mata, penyakit, kesusahan dan lain-lain, kepada orang orang-orang percaya? Pertanyaan dari banyak pengikut Yesus yang seringkali timbul ke permukaan agar mendapat jawabannya adalah, pertama-tama kita harus sepakat meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak ada satupun atau bahkan sekecil apapun yang luput dari kendali dan pengawasan Tuhan. Hidup yang kita jalani dengan segala situasi dan kondisi yang kita alami, bukanlah suatu kebetulan. Kitab Mazmur berkata dengan gamblang mengenai ini, 'Matamu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk sebelum ada satupun daripadanya." (Mzm 139:16) . Adalah benar, Tuhan merancangan damai sejahtera dan bukannya kecelakaan kepada semua orang yang kepadaNya. Namun jika hari ini atau hari-hari sebelumnya kita mengalami kehidupan dengan mencucurkan air mata, kesusahan dan kesengsaraan, itu terjadi karena Tuhan mengizinkan nya. Sama seperti yang Dia izinkan terjadi pada Ayub. Ayub seorang yang jujur takut akan Tuhan dan yang menjauhi kejahatan, tetap diizinkan Tuhan untuk mengalami penyakit dan kesengsaraan yang begitu panjang. Tetapi lihatlah bagaimana Tuhan mengganti semua kesusahan dan kesengsaraan Ayub dengan sukacita dan berkat yang melimpah tepat pada waktunya. Pertolongan Tuhan yang indah pada waktunya ini juga dirasakan oleh Yusuf. Yusuf diperhadapkan dengan maut. Dirinya yang diserahkan dari tangan ke tangan, layaknya barang dagangan mendapat fitnah, bahkan harus masuk ke dalam jeruji besi tanpa didapati kesalahan apapun pada dirinya. Pada akhirnya ia dijadikan Tuhan sebagai salah satu penguasa di negeri Mesir. 

   Apa yang telah Tuhan lakukan di dalam kehidupan Ayub dan Yusuf, itu juga yang akan ia nyatakan di dalam kehidupan kita. Ingatlah bahwa Tuhan sekali-kali tidak pernah meninggalkan kita, bahkan sekejap mengedipkan matanya pun tidak ia lakukan. Jadi, janganlah takut, apalagi menjadi tawar hati. Hal yang terpenting adalah, jangan lagi bertanya, "Mengapa terjadi begini dan begitu? Sebab telah jelas bahwa Tuhan turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang percaya kepadaNya. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa: 

Tuhan Yesus, apapun yang terjadi dalam hidupku, aku ingin selalu berkata bahwa Engkau baik. Amin. (Dod).