"Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" (Bilangan 13:30)
Renungan:
Seorang pemuda melakukan percobaan untuk menemukan sebuah alat penerang. Sungguh menyesakkan, 879 kali percobaannya mengalami kegagalan. Siapakah dia? Dia adalah Thomas Alva Edison penemu bola lampu pijar, pemilik 1000 lebih hak paten atas berbagai macam temuannya. Beranikah kita menyebut dia sebagai orang yang gagal? Kepada seorang wartawan, Thomas Alva Edison pernah berkata begini ketika ia gagal untuk kesekian ratus kalinya, "Saya tidak gagal! Bahkan saya baru berhasil menemukan 879 cara yang tidak bisa digunakan untuk membuat lampu. Thomas Alva Edison mempunyai fokus yang tepat, bukan pada kegagalan tetapi pada keberhasilan!
Demikian juga dengan Kaleb, pada waktu itu, Kaleb sebagai wakil dari suku Yehuda dan Yosua wakil dari suku Efraim pergi mengintai tanah Kanaan. Dari 12 orang pengintai, hanya mereka berdua yang mempunyai fokus yang tepat, yaitu pandangan rohani yang benar. Ketika melihat lawan mereka yang kuat-kuat dan tembok kota yang berkubu dan besar-besar, Kaleb tidak kehilangan fokusnya. Kaleb tetap berfokus pada kemenangan yang telah dijanjikan Allah kepada mereka. Itulah sebabnya Kaleb dapat berkata, "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
Tanah Perjanjian adalah tanah yang indah, baik, menghasilkan susu dan madu. Tanah Perjanjian itu telah diberikan kepada mereka, tetapi karena ketakutan dan ketidakpercayaan, Tanah Perjanjian itu tidak menjadi milik mereka, kecuali Kaleb dan Yosua yang hatinya bersandar pada Allah. Kesepuluh orang pengintai dan umat Israel lainnya tidak dapat menghentikan fokus hidup mereka dari ketakutan. orang Enak dan benteng yang kokoh membuat mereka begitu mudah melupakan janji Allah yang setia untuk menolong mereka.
Iman dan keraguan selalu bergumul di dalam hidup kita. Kasih dan ketakutan memotivasi dan melemahkan hidup kita. Tetapi ketika kita akan membuat keputusan, iman harus diletakkan pada ingatan akan kebaikan Allah, dan kasih harus diletakkan pada hati yang percaya dan bersandar kepada Allah l. Ketika rintangan dan tekanan melanda hidup kita, fokuskan diri pada kekuatan Allah yang sanggup menolong, bukan kepada kekuatan sendiri atau kekuatan lawan kita. Bila kita memandang kesulitan jauh lebih besar daripada harapan akan masa depan yang cerah, maka tidak akan ada setitik kecerahan masa depan yang akan menjadi bagian dari hidup kita. Kesulitan dan pergumulan tidak akan pernah jauh dari hidup kita, tetapi fokuslah pada apa yang ada di depan kita yang telah dijanjikan Allah dan teruslah melangkah bersama-Nya untuk menggapai apa yang telah dijanjikan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, tolonglah agar aku dapat fokus pada janji-janji-Mu dan tetap mengingat akan kasih, kekuatan dan kuasa-Mu yang selalu menolong aku. Amin. (Dod).