Kencan Dengan Tuhan - Senin, 11 Desember 2023
Bacaan:
"Dari pada-Mulah kiranya datang penghakiman: mata-Mu kiranya melihat apa yang benar." (Mazmur 17:2)
Renungan:
Seseorang menggambarkan kemarahan bagaikan ranjau kehidupan. Artinya, sesuatu yang mampu memiliki daya yang menghancurkan hidup kita. Dengan demikian, berhentilah untuk marah karena kemarahan tidak pernah akan mengerjakan kebenaran Tuhan. Kemarahan akan mengerdilkan kekuatan Tuhan di dalam kehidupan kita. Kemarahan mengangkat damai sejahtera Tuhan di dalam hidup kita. Kemarahan membuat kita tidak bisa berdoa. Kemarahan akan membawa kita dari satu kerugian rohani kepada kerugian rohani yang lain, dan akhirnya menjerumuskan kita ke dalam kepahitan. Orant lain pernah berkata, "Barang
siapa yang membiarkan dirinya dikuasai amarah biasanya akan seperti sebuah pesawat yang mendarat di tempat yang salah." Bukankah firman Tuhan juga mengajarkan demikian kepada kita, “Jika kamu marah, janganlah berbuat dosa: janganlah matahari
terbenam, sebelum padam amarahmu." Artinya, kita boleh marah tapi jangan biarkan amarah itu menguasai diri kita.
Serahkan mereka yang telah menimbulkan kemarahan kita kepada kasih karunia Tuhan. Biarkan Tuhan yang beracara di dalam setiap permasalahan yang ada. Bagian kita hanyalah menjaga hati dari sampah-sampah kehidupan seperti itu, karena firman Tuhan berkata, "Buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu." Dan kita akan melihat betapa indahnya menjalani hidup yang tanpa menyimpan kemarahan dan sakit hati. Ingatlah, kita memiliki Tuhan sebagai hakim yang adil yang akan memunculkan kebenaran kita seperti siang. Bagian kita hanyalah menyediakan sebuah tanah hati yang terpupuk dengan indah oleh kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Dengan demikian, kita harus selalu waspada untuk membereskan setiap kemarahan yang muncul di dalam hati kita. Jangan biarkan berlarut-larut karena kemarahan dapat memadamkan api Roh-Nya di dalam diri kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku memaafkan semua orang yang telah menyakiti hatiku dan aku serahkan mereka pada-Mu agar mereka pun mampu memiliki hati seperti hati-Mu, hati yang penih kasih pada semua orang. Amin. (Dod).