Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan  - Senin, 12 September 2022

"Karena masa depan sungguh ada, dan harapanmu tidak akan hilang." (Amsal 23:18)

Renungan:

    Ada seorang pemuda datang ke toko untuk membeli alat tulis. Pemilik toko tidak begitu memerhatikannya, hingga pemuda itu bertanya, "Om masih ingat saya?" Pemilik toko masih berusaha mengingat-ingat siapa dirinya. Belum sempat ia menjawab, pemuda itu melanjutkan kata-katanya, "Saya dulu kekasih Mia. Sejak Mia meninggal, saya sangat terpukul dan seolah tidak bisa melanjutkan hidup saya. Hampir setiap hari saya datang membawa bunga dan menangis di pusara Mia. Hingga kini walaupun sudah 15 tahun dia meninggal saya belum bisa menerima cinta seorang wanita." Pemilik toko itu memandang pemuda itu dengan iba. Dulu Ia memang berpacaran dengan anak saudaranya bernama Mia. Mia yang tidak lama lagi wisuda, tidak disangka-sangka meninggal karena satu penyakit. Pemuda itu tidak bisa menerima kenyataan tersebut. Ia mengalami goncangan jiwa yang kuat, sehingga lama kelamaan uang dan hartanya habis untuk biaya pemulihan jiwanya. Hingga kini ia belum bisa melupakan Mia dan belum juga menikah. 

    Banyak kenyataan kehidupan yang membuat seseorang sedih kecewa, bahkan berputus asa. Kepergian orang yang dikasih, kehilangan harta kekayaan, kehilangan pekerjaan dan lain-lain. Namun sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita tidak seharusnya tinggal dalam bayang-bayang masa lalu. Apapun yang terjadi, kita jangan kehilangan semangat. Orang yang bersemangat dapat menanggung penderitaannya, tetapi siapa akan memulihkan semangat yang patah? (Ams18:14). Belajarlah memandang kehidupan secara rasional dan jangan biarkan perasaan menguasai kita. Masih banyak yang Tuhan ingin lakukan bagi dan melalui hidup kita. Tapi Tuhan hanya bisa melakukan itu jika kita memiliki kesiapan hati dan mental. Tuhan sudah berjanji bahwa ia akan memberikan kekuatan serta jalan keluar untuk setiap permasalahan yang kita hadapi. Karena itu janganlah hidup dalam bayang-bayang masa lalu. Bangkitlah dari keterpurukan, tatap masa depan yang masih panjang. Tuhan ada di masa depan, Ia sanggup menggantikan luka dengan sukacita. Ia sanggup menggantikan apa yang telah hilang dari hidup kita. Kita hanya perlu memercayai dia dalam segala hal dan tidak mengandalkan akal pikiran kita sendiri.

    Seseorang berkata, "Pecundang hidup di masa lalu. Sedangkan pemenang belajar dari masa lalu, bekerja dengan giat saat sekarang, menuju masa depan." Tidak ada gunanya bersedih, merasa bersalah atau menyesali masa lalu. Kita hidup di masa sekarang ini dan kita harus membangun kehidupan saat ini. Mungkin ada kejadian-kejadian di masa lalu yang begitu menyesakkan hati, tapi kita bisa menyerahkannya kepada Tuhan. Dia yang berkuasa memulihkan keadaan kita, tapi Dia hanya bisa melakukannya jika kita sendiri mau melepaskan diri dari belenggu masa lalu. Dalam tangan Tuhan ada hari depan yang cerah. Dia sanggup mengubah kesedihan menjadi sukacita. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa: 

Tuhan Yesus, aku tidak mau dibelenggu oleh masa lalu yang menyakitkan. Berikanlah aku semangat yang baru untuk memulai hidup yang baru bersama-Mu. Amin. (Dod).