Kencan Dengan Tuhan - Senin, 1 Juli 2024
Bacaan:
"Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. " (Lukas 17:15-16)
Renungan:
Ada 10 orang kusta yang datang kepada Yesus untuk minta disembuhkan. Seorang di antara mereka adalah orang Samaria. Mereka hanya bisa berteriak kepada Tuhan Yesus dari jarak jauh, dikarenakan mereka tidak boleh berdekatan dengan orang tahir seperti halnya Tuhan Yesus. Menanggapi hal ini, Tuhan Yesus pun berkata agar mereka pergi kepada imam-imam untuk menunjukkan bahwa mereka telah sembuh sehingga mereka dapat dikembalikan pada masyarakat. Mereka percaya kepada perkataan Tuhan Yesus, dan ketika mereka di tengah jalan, mereka sembuh. Salah satu dari mereka, yakni orang Samaria, kembali kepada Tuhan Yesus untuk mengucap syukur kepada-Nya atas kesembuhan yang dialaminya. Hal ini membuat Tuhan Yesus heran dan mempertanyakan yang sembilan orang lagi, yang juga sama-sama mengalami kesembuhan.
Dari kisah 10 orang kusta ini kita bisa belajar dua hal. Pertama, iman. Kesepuluh orang kusta ini adalah orang yang punya iman besar. Ketika Tuhan Yesus memerintahkan mereka agar pergi memperlihatkan diri kepada imam imam, sebenarnya mereka belum sembuh. Tetapi, ketika mereka percaya dan taat pada perkataan-Nya, mereka mengalami mujizat. Ketika mereka sedang di tengah perjalanan, mereka sembuh! Ini mengajarkan kepada kita tentang pentingnya iman dan ketaatan untuk bisa mengalami kuasa Tuhan. Kita tidak boleh hanya pasif menunggu terjadinya mujizat. Kita harus berani mengambil langkah iman, sehingga kuasa Tuhan terjadi dalam hidup kita.
Kedua, terima kasih. Ada 10 orang penderita kusta yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus, namun hanya satu orang yang kembali kepada-Nya untuk bersyukur atas kesembuhannya, yaitu orang Samaria. Orang Samaria ini jelas adalah orang yang tahu berterima kasih. Sedangkan 9 orang lainnya adalah orang Israel yang seringkali menganggap dirinya lebih saleh dibandingkan orang Samaria, justru melupakan kesembuhan yang diberikan Tuhan Yesus. Hal ini mengajarkan kita tentang pentingnya bersyukur kepada Tuhan atas pertolongan-Nya dalam hidup kita. Kita hendaknya mengingat Tuhan bukan hanya ketika kita sedang membutuhkan pertolongan-Nya, tetapi juga ketika kita sudah merasakan pertolongan-Nya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk tidak hanya percaya pada pertolongan-Mu, tapi juga bersyukur atas pertolongan-Mu yang telah aku alami dalam hidupku. Amin. (Dod).