Kencan Dengan Tuhan - Senin, 20 Januari 2025
Bacaan:
Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." (Hakim-hakim 6:16)
Renungan:
Suatu hari seorang pria yang sedang berjalan-jalan ke Irlandia bertanya kepada seorang petani seberapa jauh dari tempat itu ke Cork. Petani itu menjawab, "Sekitar setengah mil perjalanan, Tuan." "Setengah mil, berarti tidak terlalu jauh ya. Terima kasih Pak," kata pria itu kepada si petani. Pria itu berjalan sesuai petunjuk si petani dan di perjalanan ia kembali bertanya kepada orang yang ditemuinya untuk menanyakan seberapa jauh lagi ia harus berjalan agar bisa sampai di Cork. la kembali mendapat jawaban bahwa ia harus berjalan setengah mil lagi baru akan sampai di Cork. Pria itu merasa lelah karena hari sudah hampir sore dan ia sudah sangat jauh berjalan. Sudah sepuluh orang yang dia tanya dan mereka selalu menjawab bahwa ia harus berjalan setengah mil lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk beristirahat di sebuah warung dan menceritakan pengalamannya kepada pemilik warung itu. Kemudian pemilik warung itu menjelaskan, "Tuan, orang Irlandia selalu ingin meringankan perjalanan seorang asing dengan memberikan setetes semangat dan keberanian kepadanya. Kami tahu bahwa tidak ada orang yang mau dan berani berjalan sejauh enam mil di siang yang terik seperti hari ini, jika ia tahu bahwa perjalanan yang akan ditempuhnya sangat jauh." Kini mengertilah pria itu bahwa orang-orang yang ditemuinya tadi berusaha mengajarkannya untuk tetap berani dan bersemangat di dalam mencapai suatu tujuan.
Apalah arti setetes keberanian, tetapi tanpa setetes keberanian tidak akan ada keberanian yang besar, dan tanpa keberanian yang besar tidak ada kemenangan yang besar. Alkitab menceritakan bagaimana keberanian bertumbuh sedikit demi sedikit di dalam hati seorang penakut seperti Gideon. Rasa takut telah membuat pemuda dari suku Manasye itu mengirik gandumnya di tempat pemerasan anggur, di bawah pohon tarbantin agar tidak terlihat oleh orang Midian. Ketika Tuhan memintanya untuk maju berperang melawan orang Midian, ia menolak karena takut. Malaikat Tuhan yang menemuinya berusaha membangkitkan keberanian di hatinya sehingga ia pun termotivasi. Kemudian Tuhan melatih keberanian Gideon dengan latihan yang ringan, yaitu meruntuhkan mezbah Baal kepunyaan ayahnya. Gideon mengumpulkan keberaniannya dan meruntuhkan mezbah Baal itu pada malam hari. Kemudian ketika orang Midian dan Amalek bersekutu hendak menyerang bangsa Israel, Tuhan memerintahkan Gideon memimpin bangsa Israel untuk maju berperang. Singkat cerita dengan modal keberanian, pasukan berjumlah tiga ratus orang dan penyertaan Tuhan, akhirnya Gideon berhasil menaklukkan orang Midian dan Amalek itu.
Keberanian untuk melangkah membuat seseorang memperoleh banyak pengalaman, entah pengalaman sukses atau gagal. Lewat pengalaman itulah ia akan terbentuk menjadi seorang yang tangguh. Anda ingin meraih kemenangan? Melangkahlah dengan setetes keberanian. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berilah aku keberanian untuk memulai langkah awal karena aku yakin ketika aku melangkah engkau akan memberiku kemenangan. Amin. (Dod).