Kencan Dengan Tuhan - Senin, 22 Mei 2023
Bacaan: "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." (Efesus 6:4)
Renungan:
Seorang penulis buku pernah mengalami tekanan karena banyaknya urusan, janji dan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu yang singkat. Hal ini sangat memengaruhi cara bersikap terhadap anggota keluarganya. Ia sering membentak anak dan istrinya. Lambat laun sikapnya itu membuat anggota keluarganya takut. Ia bercerita: "Aku masih ingat malam itu. Selesai makan anak bungsuku berkata bahwa ia mau menceritakan padaku sebuah kejadian penting yang dialaminya di sekolah hari itu. Ia berjanji akan menceritakan itu secara cepat agar tidak menggangguku. Menyadari sikapku yang membuat seisi rumah menjadi takut, aku kemudian berkata, 'Sayang, kau tidak perlu menceritakannya secara cepat. Ayah punya waktu untukmu, ceritakan saja perlahan-lahan.' Lalu anak bungsuku itu berkata, 'Tapi, ayah juga harus mendengarkannya baik-baik, jangan terburu- buru."
Baik atau tidaknya sikap yang kita tunjukkan terhadap seseorang atau sesuatu, ditentukan oleh seberapa besar perhatian yang kita berikan terhadapnya. Jika perhatian yang kita berikan untuk pekerjaan lebih besar daripada suami, istri atau anak-anak, maka kita akan merasa kesal ketika mereka meminta waktu kita, atau kita akan memberikan waktu kita tetapi hanya dengan setengah hati.
Kapan terakhir kita berbincang-bincang tentang pekerjaan, sekolah atau cerita masa lalu kepada pasangan kita, anak atau orang tua kita? Apakah kita menanggapi dengan sungguh- sungguh dan memberikan waktu kita sepenuhnya untuk mereka? Kalau belum, mulailah hari ini, supaya jangan terlambat sehingga mereka mencari figur lain di luar rumah untuk berbagi cerita. Waktu anda memang berharga, tetapi senyuman dan cerita anggota keluarga tak ternilai harganya. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu atas keluarga yang kau berikan padaku. Aku menyadari hanya sedikit waktu dan cerita yang kuberikan untuk keluarga. Itu semua karena kesibukanku dalam pekerjaan dan pelajaranku. Sudah lama aku kehilangan senyum dan keceriaan anggota keluargaku karena kesibukanku. Pagi ini, aku bersujud di hadapan-Mu, aku mohon, kembalikan hatiku pada keluargaku dan kembalikan hati keluargaku padaku, sehingga ikatan yang sempat renggang dapat menyatu lagi bahkan semakin kokoh. Yesus, berkatilah keluargaku. Amin. (Dod).