Kencan Dengan Tuhan - Senin, 23 September 2024
Bacaan:
TUHAN Allah berfirman: "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kejadian 2:18)
Renungan:
Apakah ada masalah yang dialami Daud ketika ia telah memperistri Batsyeba? Nubuat Nabi Natan mengenai peringatan yang diterima Daud digenapi. "Oleh sebab itu, pedang tidak akan menyingkir dari keturunanmu sampai selamanya...." (2 Sam 12:10). Dalam masa-masa seperti inilah Batsyeba turut menyertai Daud. Ia menjadi penopang bagi Daud, bahkan ketika konflik melanda keluarganya, yang harus menghadapi setiap konsekuensi akibat perbuatan Daud yang jahat di mata Tuhan. Berikut beberapa hal yang dipaparkan di dalam Alkitab mengenai konsekuensi tersebut. Di antaranya: Batsyeba harus rela kehilangan anaknya; Amnon memperkosa Tamar, adiknya; Amnon dibunuh oleh Absalom; pemberontakan anaknya, yaitu Absalom dan kematiannya, karena hal ini mereka harus meninggalkan Yerusalem; ditolak oleh masyarakat bahkan dicemooh; dan pemberontakan Seba. Dalam menghadapi situasi-situasi sulit seperti inilah Batsyeba turut menopang Daud melalui hari-harinya yang berat. Tidak ada seorang permaisuri yang mengharapkan keadaan yang semakin sulit tatkala ia telah masuk dalam bagian keluarga kerajaan, tetapi Batsyeba mengalaminya. Namun ia bertahan sampai keadaan menjadi pulih. Besar kemungkinan karena kesetiaannya inilah, sehingga Daud mengangkat Salomo, anak dari Batsyeba yang menjadi raja. Bukan anak dari istrinya yang lain.
Di dalam menghadapi krisis, seorang yang beriman pun bisa sulit untuk menerima keadaan buruk yang menimpanya. Kadang kita tidak tahu bagaimana menerapkan iman dalam situasi sulit tersebut, karena memang tidak mudah untuk melaluinya. Bagaimanakah tindakan tindakan para istri terhadap suami yang sedang mengalami konflik besar di dalam tugas-tugasnya? Mungkin banyak yang menguatkan suaminya, tetapi tidak jarang ada yang bersikap dingin, bahkan ada yang memilih untuk meninggalkan suaminya. Konflik memang tidak mudah untuk dihadapi tetapi tidak selalu berakibat buruk bagi kehidupan. Sebaliknya, konflik tersebut berpotensi di dalam memurnikan cinta kita jika kita memilih untuk berjuang sampai keadaan menjadi pulih. Sebagai wanita pengikut Yesus, pilihlah untuk menjadi penopang bagi suami bahkan di saat situasi menjadi semakin sulit. Dengan demikianlah para istri memenuhi perintah Tuhan. "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." (Kej 2:18). Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terima kasih untuk para suami yang Engkau berikan pada para istri. Dengan pertolongan-Mu, mampukanlah para istri untuk menjadi penolong yang sepadan bagi para suami, teristimewa di dalam masa-masa yang sukar. Amin. (Dod).