Listen

Description

"Tetapi jika ada seorang yang tidak memeliharakan sanak saudaranya, apalagi seisi rumahnya, orang itu murtad dan lebih buruk dari orang yang tidak beriman." (1 Timotius 5:8)

Renungan:

   Ada sepucuk surat yang merupakan ungkapan isi hati seseorang yang sudah lanjut usianya. Isinya demikian: "Aku yang sekarang berbeda dengan aku yang dahulu. Bukan hanya kulitku yang keriput, tenagaku pun rasa-rasanya mulai melemah. Aku tidak lagi sekuat dahulu. Ingatanku pun tidak setajam dahulu. Untuk itu aku minta maaf karena telah merepotkanmu. Maafkan aku karena mengganggu waktu makanmu bersama keluarga kecilmu, ketika tanpa sengaja aku mengotori pakaianku dengan makanan yang kumakan, sehingga kamu harus membersihkannya. Maafkan aku karena telah membuang waktumu yang berharga itu untuk menjawab pertanyaan yang kuulang-ulang. Maafkan aku telah menambah pekerjaan rumahmu untuk memandikan aku. Belum lagi setiap kali aku susah untuk berdiri dari tempat tidurku, maka aku akan memanggilmu. Maafkan aku, karena sudah merepotkanmu, Nak." Ketika saya berkunjung ke salah satu panti jompo, dan melihat kondisi para lansia yang tinggal di sana mungkin seperti itulah isi hati mereka seperti yang tertulis dalam surat tersebut.    

   Memasuki usia senja yang hampir malam, tidak banyak orang dapat menebarkan senyum kebahagiaan di wajahnya. Rasa khawatir dan takut ada di benak mereka. Banyak lansia menjadi khawatir dan takut membebani orang-orang terdekat karena keberadaan mereka. Mereka mungkin takut menjadi sedih jika suatu saat mendengar keluh kesah dari orang-orang terdekat karena lelah mengurusi mereka yang telah menua. Oleh karenanya, ada di antara mereka yang akhirnya memilih panti jompo sebagai solusi terbaik. 

   Sebagai seorang anak mungkin kita akan menganggap reaksi ini sebagai sesuatu yang berlebihan. Pikir kita, tidaklah mungkin kita akan berlaku kasar kepada orang tua yang telah membesarkan kita. Namun, cobalah untuk memahami perasaan orang tua kita yang telah lanjut usianya. Untuk itu kita harus menjaga, merawat dan memperhatikan mereka dengan penuh kesabaran dan kasih sayang. Jika kita sungguh-sungguh yakin dapat menjadi anak yang berbakti kepada mereka hingga ujung usia mereka, maka yakinkanlah mereka akan hal itu. Dengan demikian, hati mereka pun akan menjadi tenang, sehingga mereka dapat menikmati masa tua mereka dengan berbahagia bersama kita dan juga keluarga kecil kita. Tidaklah rugi jika kita diberi kesempatan untuk merawat orang tua kita yang telah lanjut usia. Ingatlah bagaimana pengorbanan mereka. Telah banyak keringat dan air mata yang mereka cucurkan dalam merawat dan membesarkan kita. Apa yang kita berikan kepada mereka saat ini, tidaklah sebanding dengan apa yang telah mereka berikan kepada kita. Jadi, sayangilah dan berikanlah pelayanan terbaik kita kepada mereka. Tuhan Yesus memberkati.

Doa: 

Tuhan Yesus, ampunilah aku karena selama ini, baik ku sadari maupun tidak ku sadari, aku telah menyakiti hati kedua orang tuaku. Amin. (Dod).