"Biarlah orang lain memuji engkau dan bukan mulutmu, orang yang tidak kaukenal dan bukan bibirmu sendiri." (Amsal 27:2)
Renungan:
Selama kuliah, Rogers menghabiskan musim panasnya di kamp penebangan kayu di Idaho. Ketika pengawas mengambil cuti untuk beberapa waktu, ia meminta Rogers menggantikan tugasnya untuk sementara. "Bagaimana jika mereka tidak mau menuruti perkataan ku?" tanya Roger sambil berpikir tentang salah seorang pria pendatang bernama Tony, pekerja yang wajahnya selalu merengut, bersungut-sungut setiap hari dan membuat orang lain jengkel. "Tembak mereka," jawab pengawas. Seolah dapat membaca pikiran Rogers, pengawas itu menambahkan, "Saya kira kau berpikir akan benar-benar menembak Tony jika ada kesempatan. Menurut saya itu tidak baik dan tidak tepat. Saya sudah bekerja di penebangan kayu selama 40 tahun dan Tony adalah pekerja yang sangat terpercaya. Saya tahu ia adalah penggerutu, ia benci semua orang dan benci segala sesuatu. Tetapi, ia selalu datang lebih awal dan pulang paling terakhir. Tidak pernah ada masalah dengan pekerjaannya."
Kesokan harinya, Rogers mulai menjalankan tugasnya. Ia mendekati Tony dan berkata kepadanya, "Tony, apakah kau tahu bahwa saya sekarang bertanggung jawab untuk mengawasi para pekerja di sini?" Tony pun mulai menggerutu. "Tadinya saya akan menembakmu jika engkau membuat masalah, tapi saya ingin kau tahu bahwa saya tidak melakukan niat saya ini. Pengawas telah memberitahu saya bahwa engkau adalah pekerja yang sangat ia percayai," kata Rogers kepada Tony. Tony lalu menurunkan alat penebang nya dan air mata mengalir di pipinya sambil berkata, "Mengapa ia tidak mengatakan itu kepada saya delapan tahun yang lalu?" Hari itu Tony bekerja lebih keras dari sebelumnya dan ia mulai tersenyum. Ia berkata kepada Rogers, "Engkau adalah pengawas pertama yang mengatakan bahwa hasil kerja saya baik." Setelah musim panas, Rogers kembali ke kampusnya. Dua belas tahun kemudian ia bertemu Toni lagi. Kini Tony sudah menjadi pengawas pembangunan jalan kereta api dari perusahaan kayu terbesar di barat. Roger bertanya mengenai kesuksesannya dan Tony pun menjawab, "Itu karena waktu satu menit ketika engkau berbicara pada saya. Jika tidak, saya bisa membunuh seseorang pada suatu hari."
Pemimpin yang baik mengerti pentingnya memberikan pujian yang wajar untuk hasil kerja yang baik yang sudah dilakukan bawahannya. Mulai sekarang ungkapkanlah pujian, rasa hormat dan terima kasih kepada orang yang patut menerimanya. Ingat, bahwa waktu 1 menit bisa membangkitkan semangat, mengembalikan sukacita, mencegah orang berbuat dosa, mendekatkan kepada Tuhan dan mengubah jalan hidup mereka. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, berikanlah aku kepekaan untuk melihat kelebihan dan hasil kerja yang baik dari sesamaku, sehingga aku bisa memberikan pujian bagi mereka. Amin. (Dod).