Listen

Description

"TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka." (Mazmur 25:14) 

Renungan:

   Apakah sebenarnya doa itu? Apakah doa itu semacam kegiatan keagamaan? Bukankah seringkali doa itu hanya suatu aktivitas di mana kita berbicara kepada diri sendiri? Sama seperti dalam perumpamaan orang Farisi dan pemungut cukai. Sang Farisi telah menjadi seorang yang pakar dalam hal berbicara kepada diri sendiri dan ia mengira itulah yang dimaksud dengan doa.

   Menurut Alkitab, doa adalah suatu jalinan persahabatan dengan Allah melalui percakapan. Jika kita tidak berdoa, Kita tidak akan pernah mengenal Allah sebagai sahabat. Karena itu makna penting dari doa adalah bahwa melalui proses doa, kita berangsur-angsur sedang membangun persahabatan dengan Allah. Pertanyaannya apakah kita ingin menjadikan Allah sebagai sahabat? Jika kita menginginkan persahabatan itu, maka kita akan senang berdoa dan selalu ada kerinduan untuk berdoa. Doa membuat kita menerima kuasa dan kemuliaan. Tanpa doa tidak ada kuasa. Kita dapat melihat dalam diri Musa. Sewaktu Musa naik ke atas gunung dan berkomunikasi dengan Allah, apa yang terjadi? Salah satu hal yang terjadi saat ia turun dari gunung adalah wajahnya bersinar. Bila kita berbincang-bincang dengan seseorang yang hidup dalam doa, kita akan melihat adanya semacam kemuliaan di dalam orang itu yang berasal dari Allah. Kita akan mengetahui seberapa sehat kehidupan doa kita hanya dengan melihat seberapa banyak kuasa doa ada dalam kehidupan kita. Khususnya kuasa untuk mengatasi dosa. 

   Jadi sesibuk apapun kita, tidak ada alasan untuk tidak berdoa. Doa menguatkan hubungan kita dengan Allah dan membuat kita lebih waspada secara rohani. Jika kita tidak meluangkan cukup banyak waktu untuk berdoa, kita tidak akan punya cukup kekuatan untuk berjaga-jaga. Karena itu jangan mudah melupakan hal penting ini yaitu berdoa. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ampunilah aku karena saat ini mezbah doaku telah hancur berantakan karena adanya kekecewaan terhadap-Mu, ketika ada keinginanku yang tidak terwujud dan godaan dunia yang menggiurkan. Bantulah aku untuk kembali menata mezbah doaku, agar hatiku mengalami ketenangan dan damai sejahtera-Mu kembali menguasaiku. Amin. (Dod).