Listen

Description

Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 Agustus 2022

"Maka ia akan membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati anak-anak kepada bapa-bapanya supaya jangan Aku datang memukul bumi sehingga musnah." (Maleakhi 4:6) 

Renungan:

   Ada seorang pria yang selalu berlaku kejam kepada istri dan anak-anaknya. Ia berpikir bahwa dengan demikian maka istri dan anak-anaknya akan menjadi hormat dan tunduk kepadanya. Istrinya hidup dalam kesengsaraan dan anak-anaknya selalu dihinggapi oleh rasa takut, apalagi kalau ia sedang berada di rumah. Semuanya itu terjadi karena sifatnya yang diktator. Jika anak-anaknya melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan hatinya, maka ia tidak segan-segan memukul anak-anaknya bahkan mengancam mereka dengan menggunakan senjata celurit, sehingga anak-anaknya dicekam oleh rasa takut dan benci kepadanya. Suatu hari pria ini diajak oleh temannya untuk mengikuti retret Pria Sejati. Ternyata pengajaran yang diterimanya hari itu telah mengubahkan pola pandangnya, sehingga ia menangis saat pelajaran berlangsung. Ia menyadari bahwa selama ini ia telah berlaku tidak adil kepada istri dan anak-anaknya dan belum maksimal dalam melaksanakan tugas-tugasnya sebagai seorang kepala rumah tangga. Saat itu ia mengambil keputusan untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarganya. Ia ingin mengadakan pemberesan dengan istri dan anak-anaknya. Ketika pulang ia mengumpulkan istri dan anak-anaknya. Dia minta maaf kepada istrinya kemudian dipeluknya anak-anaknya satu persatu sambil berkata, "Ampuni Papa Nak, karena Papa sudah menyakiti hatimu." Hari itu terjadi pemulihan di dalam keluarga tersebut. Sekarang istri dan anaknya tidak hidup dalam ketakutan lagi sebaliknya mereka menghormati dan mengasihi Papanya. 

    Adalah hal yang wajar jika kepala rumah tangga mendapat hormat dari istri dan anak-anaknya tetapi rasa hormat itu tidak harus diperoleh dari sikap yang diktator. Sebaliknya dengan sikap yang lemah lembut dan mengasihi, maka seorang kepala rumah tangga akan mendapat hormat dan cinta yang besar dari istri dan anak-anaknya. Ingatlah bahwa bukan zamannya lagi seorang suami atau bapak menjadi pemimpin yang diktator di dalam keluarga. Untuk memperbaiki hubungan yang rusak di dalam keluarga, maka dibutuhkan keberanian serta kerendahan hati untuk mengakui kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan oleh suami, istri dan anak-anak. Dengan demikian akan terbangun suatu hubungan yang indah di tengah-tengah keluarga. 

   Firman Tuhan mengajarkan agar suami mengasihi istri dan tidak melukai perasaan anak-anak yang Tuhan percayakan kepadanya. Karena itu semua bapak-bapak harus mempunyai kerinduan untuk memperbaharui hati dan sikap di dalam keluarga, sehingga dapat menjadi teladan. Alangkah indahnya jika hati para bapak dipulihkan sehingga anak-anaknya juga berbalik mengasihi mereka. Tuhan Yesus memberkati. 

Doa:

Tuhan Yesus, hatiku melimpah dengan ucapan syukur karena engkau mengajarkanku untuk menjadi seorang pria yang maksimal dalam keluargaku. Amin. (Dod).