Kencan Dengan Tuhan - Senin, 8 Januari 2024
Bacaan:
Tetapi jawabnya kepada-Nya: "Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku."
Berfirmanlah TUHAN kepadanya: "Tetapi Akulah yang menyertai engkau, sebab itu engkau akan memukul kalah orang Midian itu sampai habis." (Hakim-hakim 6:15-16)
Renungan:
Ada seorang gadis muda yang telah bertahun-tahun menderita penyakit parah. Hari demi hari ia lewati hanya dengan berbaring di tempat tidur sambil merenungkan nasibnya. Sesekali kedua matanya memandang ke arah jendela. Kepada kerabat dan sahabatnya, gadis itu sering berkata bahwa ia akan meninggal dunia bila semua daun dari pohon anggur yang tumbuh di luar jendela kamarnya itu gugur. Satu demi satu daun anggur tersebut memang mulai berguguran. Gadis itu pun mulai bersikap pasrah untuk menyambut kematiannya. Namun tunggu punya tunggu, daun terakhir yang tergantung pada batang itu tidak kunjung gugur. Kematian tidak kunjung datang menjemputnya. Hingga pada suatu hari, ketika kedua kakinya sudah kuat, dia berjalan-jalan di luar kamarnya. Gadis itu akhirnya menemukan sebuah kebenaran perihal selembar daun anggur yang tidak kunjung gugur itu. Ternyata daun itu hanyalah sebuah foto yang dibuat oleh seorang sahabat dan ditempelkan pada kaca jendela kamarnya.
Dalam Alkitab tercatat ada tokoh yang juga merasa kecil, lemah, tanpa kekuatan, sehingga tidak berani bertindak. Bahkan ketika Allah dengan jelas memerintahkannya untuk membebaskan Israel dari orang-orang Midian, dia menjawab, “Ah Tuhanku, dengan apakah akan kuselamatkan orang Israel? Ketahuilah, kaumku adalah yang paling kecil di antara suku Manasye dan aku pun seorang yang paling muda di antara kaum keluargaku.” Gideon terlalu fokus pada situasinya sendiri sehingga dia melupakan kekuatan Tuhan. Sikap Gideon bertolak belakang dengan arti namanya: “Si Penghancur” atau “Pahlawan Perkasa”. Apa yang harus kita lakukan agar pikiran kita tidak terfokus pada keadaan saja? Jawabannya kita temukan ketika kita membaca lebih lanjut kisah Gideon. Gideon akhirnya membuka hatinya, percaya kepada Tuhan dan melakukan segala perintah-Nya. Hal ini terlihat ketika Tuhan memerintahkan untuk menyerang bangsa Midian hanya dengan 300 tentara saja.
Terkadang kita juga seperti gadis dalam cerita di atas dan juga seperti Gideon. Ketika berada dalam masalah dan kesulitan, pikiran terus menerus dipenuhi dengan ruwetnya masalah, sehingga pikiran kita menjadi sempit. Kita juga merasa diri terlalu lemah, tanpa kekuatan, dunia seakan sudah runtuh dan tidak ada harapan lagi. Jika saat ini kita merasakan hal yang demikian, ada kabar baik untuk kita. Masih ada Tuhan yang memegang kendali atas semuanya. Jangan merasa diri kita kecil dan kesulitan yang dihadapi sangat besar melebihi kebesaran Tuhan.
Bukalah hati kita dan percayalah kepada Tuhan, apa pun situasi kita saat ini. Sekalipun situasinya tidak berubah atau bahkan memburuk, tetaplah percaya kepada Tuhan. Lalu, lakukan semua yang Tuhan perintahkan. Percayalah bahwa Dia akan bertindak. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, dalam setiap masalah hidup yang kualami, bantulah aku agar aku tetap percaya pada-Mu sebagai penolong yang sejati. Amin. (Dod).