"Janganlah menahan kebaikan dari pada orang-orang yang berhak menerimanya, padahal engkau mampu melakukannya." (Amsal 3:27)
Renungan:
Suatu ketika saya membimbing retret untuk anak-anak SD kelas 6 di suatu sekolah. Dari sekian banyak anak, ada seorang anak yang autis. Setiap saat dia bisa melompat-lompat atau berjalan-jalan walaupun saat pengajaran diberikan. Satu hal yang sungguh mengharukan saya adalah ketika anak tersebut mulai beranjak dari tempat duduknya dan mulai berjalan atau melompat-lompat, selalu saja ada teman-temannya yang dengan sabar menuntun dia kembali ke tempat duduknya. Saat melaksanakan tugas pribadi atau kelompok, ada saja teman-temannya yang senantiasa mendampinginya, memberi penjelasan bahkan dengan sabar mengajarinya tanpa diminta oleh saya atau guru kelasnya. Hal itu membuat suasana retret sungguh mengharukan sekaligus menyenangkan bagi saya, karena saya melihat anak-anak dapat menjadi malaikat penolong bagi teman yang mengalami kesulitan.
Seseorang pernah berkata, "Agar dikasihi, jadilah orang yang menyenangkan." Jika kita setiap pagi mau memotivasi diri untuk menjadi orang yang menyenangkan hati Tuhan dan sesama, tentu kita bisa menjadi malaikat penolong di manapun kita berada. Perangkat yang diperlukan adalah hati yang peka dan rela menolong sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Jika kita memiliki tangan, perkataan yang membangun, materi atau hati dan telinga untuk mendengar, pakailah itu dengan baik. Singkirkanlah keegoisan, jadilah pribadi yang ramah dan murah hati. Kembangkan sikap saling melayani dan jauhkan diri dari tindakan yang saling mencela, menjatuhkan atau mencelakakan.
Selamat menjadi malaikat penolong dan Tuhan akan kirimkan orang-orang yang akan kita tolong hari ini. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, taruhlah dalam hatiku roh kerelaan hati dan kepedulian yang dimiliki oleh orang Samaria yang murah hati. Berilah aku kuasa penuh untuk menjadi malaikat penolong bagi orang lain, baik melalui perkataan, perasaan, pikiran dan perbuatanku. Mampukan aku untuk membuat mereka tersenyum bahagia dengan sedikit perbuatan baikku. Biarlah senyum mereka menjadi senyum-Mu sendiri, sebab aku percaya Engkau senantiasa hadir dalam diri orang-orang sakit, menderita dan berkekurangan. Amin. (Dod).