Salah seorang dari isteri-isteri para nabi mengadukan halnya kepada Elisa, sambil berseru: "Hambamu, suamiku, sudah mati dan engkau ini tahu, bahwa hambamu itu takut akan TUHAN. Tetapi sekarang, penagih hutang sudah datang untuk mengambil kedua orang anakku menjadi budaknya." (2 Raja-raja 4:1)
Renungan:
Suatu hari ada seorang jenderal yang ingin menyeberangi sebuah sungai. Tapi ia ragu mengenai kedalaman sungai itu, apakah ia dan kudanya bisa menyeberang. Akhirnya ia melihat seorang anak laki-laki kecil dan jenderal pun meminta saran darinya. Setelah mengamati sang jenderal dan kudanya dengan saksama, dengan yakin anak itu berkata, "Tidak ada masalah, Anda bersama kuda Anda bisa menyeberang dengan selamat." Sesampai di tengah sungai, jenderal menyadari bahwa sungai itu sangat dalam dan ia pun meneriaki anak kecil tadi dengan marah. Anak itu sangat tersinggung dengan perlakuan sang jenderal, karena ia merasa sudah memberikan saran yang baik dan tidak berbohong. Maka tanpa merasa bersalah anak kecil tadi menjawab, "Setiap hari kawanan bebek saya menyeberangi sungai ini padahal kaki mereka lebih pendek daripada kaki kuda tuan."
Pesan dari kisah di atas adalah kita harus bijak memilih kepada siapa kita meminta saran, nasihat atau pertolongan. Janda nabi dalam pembahasan kita kali ini sedang dalam masalah besar dan ia tidak tahu apa yang harus dia perbuat. Sebenarnya ia bisa saja meminta saran atau pertolongan dari tetangga maupun kenalannya. Tetapi ia melakukan tindakan yang tepat dengan datang kepada orang yang tepat, yaitu Elisa abdi Allah. Dari kata-kata yang diucapkan oleh wanita itu terlihat jelas bagaimana ia menuntut janji Tuhan melalui hamba-Nya Elisa. Jika dibahasakan dengan bebas, kira-kira seperti inilah ia berbicara, "Hambaku, suamiku, begitu mengasihi Tuhan dan ia telah menyerahkan diri untuk melayani-Nya dengan menjadi muridmu. Engkau mengenal dia, dia orang yang benar. Tetapi sekarang ia telah mati dan sekarang kedua anakku pun akan diambil daripadaku karena hutang yang ditinggalkannya. Di manakah janji penyertaan Tuhan kepada orang-orang yang benar?" Sebagai nabi Tuhan, Elisa yakin bahwa kuasa Tuhan tetap sama untuk selamanya dan Ia pasti menyatakan mujizat-Nya bagi janda ini. Tuhan tidak pernah mau berhutang kepada orang-orang yang setia kepada-Nya. Dan memang, di akhir dari kisah janda ini, mujizat Tuhan benar-benar terjadi.
Ketika kita menghadapi kesulitan atau mulai meragukan penyertaan Tuhan, datanglah kepada orang yang tepat. Temui hamba Tuhan atau saudara seiman yang kita percaya bisa menguatkan iman kita untuk lebih mengenal Tuhan dan mengalami kuasa-Nya. Menemui orang yang tidak tepat bisa membuat kita mengambil keputusan yang salah. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, terangilah hati dan pikiranku dengan kuasa-Mu ketika aku menghadapi situasi yang sulit kupahami. Aku tetap percaya pada kasih dan kuasa-Mu. Amin. (Dod).