Listen

Description

"Hai pemalas, pergilah kepada semut, perhatikanlah lakunya dan jadilah bijak: biarpun tidak ada pemimpinnya, pengaturnya atau penguasanya, ia menyediakan rotinya di musim panas, dan mengumpulkan makanannya pada waktu panen." (Amsal 6:6-8)   

Renungan:

  Ada sejenis semut di musim panas yang membangun rumahnya setinggi manusia. Mereka tidak membangunnya dari pasir tetapi dari sejenis tanah liat. Rumah itu dilengkapi dengan kamar-kamar dan juga lubang kecil dari kamar satu ke kamar lain. Meskipun tidak ada pemimpin yan mengatur, tetapi mereka melakukannya dengan baik. Allah memberikan keterampilan pada para semut dan semua itu dijalankan dengan baik. 

  Penulis kitab Amsal memerintahkan pada manusia khususnya yang pemalas untuk belajar dari semut. Dengan melihat kesibukan mereka seharusnya kita malu sebagai manusia yang berakal budi tetapi hanya bermalas-malasan sepanjang hari. Kalaupun melakukan sesuatu mungkin dengan ogah-ogahan dan dengan berat hati. Kita juga dapat mengamati betapa sukacita dan semangatnya semut-semut itu bekerja. Ketika berpapasan dengan sesama semut, mereka kelihatan saling menyapa sejenak kemudian melanjutkan kesibukan mereka. 

  Allah tidak menempatkan manusia di bumi untuk berpangku tangan dan tidak melakukan sesuatu. Kita bisa menghasilkan sesuatu yang indah dan berguna serta meraih kesuksesan jika kita rajin dan mau berusaha. Ketika kita mau berusaha dengan tekun, maka berkat Tuhan akan turun menghampiri kita. Jangan kalah dengan semut ya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, Engkau sudah memberikan kami akal budi dan tubuh yang sempurna untuk beraktifitas. Berkatilah seluruh keberadaan tubuh kami, agar apapun yang kami pikirkan, katakan, rasakan dan perbuat, sungguh mendatangkan berkat bagi diri kami dan sesama. Lepaskan kemalasan dalam diri kami karena hal itu hanya akan mendatangkan kemiskinan bagi hidup kami. Amin. (Dod).