"Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya." (Markus 11:23)
Renungan:
Sebuah jemaat kecil di kaki bukit Great Smokies membangun sebuah tempat ibadah baru di sebidang tanah yang diberikan oleh seorang jemaat gereja kepada mereka. Sepuluh hari sebelum gereja tersebut dibuka, seorang inspektur bangunan lokal memberitahu sang Pastor bahwa tempat parkir mereka tidak memadai untuk ukuran bangunan gereja yang mereka dirikan. Mereka diberikan kesempatan untuk membuat lahan parkir berukuran dua kali lipat dari yang ada, baru kemudian mereka dapat menggunakan gereja tersebut. Sangat disesalkan karena pihak gereja telah menggunakan setiap inci dari tanah mereka untuk pembangunan gereja tersebut, kecuali sebuah bukit di belakang gereja. Dan untuk membangun tempat parkir yang lebih besar, mereka harus memindahkan bukit itu dari halaman belakang.
Tidak gentar dengan kenyataan yang dihadapi, maka pada hari Minggunya sang Pastor mengumumkan kepada jemaat bahwa ia akan bertemu dengan semua anggota gereja yang memiliki iman 'memindahkan gunung' sore hari itu. Mereka akan berdoa dan meminta Tuhan untuk memindahkan gunung tersebut dari halaman belakang gereja serta menyediakan dana yang cukup untuk meratakan jalan dan mengecatnya sebelum ibadah pembukaan penyerahan gereja yang rencananya akan dilakukan pada hari Minggu berikutnya. Pada waktu yang telah ditentukan, 24 dari 300 anggota jemaat berkumpul untuk berdoa. Mereka berdoa selama hampir 3 jam. Pada pukul 10 malam, sang Pastor mengucapkan "Amin" yang terakhir. "Kita akan membuka gereja baru ini minggu depan, seperti yang sudah direncanakan. Tuhan tidak pernah mengecewakan kita sebelumnya, dan saya percaya bahwa Ia juga akan bertindak setia kepada kita kali ini," kata sang Pastor meyakinkan jemaatnya.
Keesokkan paginya ketika sang Pastor sedang bekerja di ruang kerjanya, ia mendengar pintu diketuk dari luar. Ketika ia membuka pintu, ternyata di hadapannya ada seorang mandor pekerja konstruksi muncul. Sambil melepas topinya ia berkata, "Maafkan saya, Pastor. Saya adalah mandor dari perusahaan konstruksi Acme yang berada di luar daerah. Kami sedang membangun sebuah pusat perbelanjaan baru di daerah tersebut dan kami membutuhkan tanah yang cukup banyak. Apakah anda bersedia untuk menjual bongkahan bukit yang ada di belakang gereja? Kami akan membayar anda untuk setiap tanah yang kami pindahkan. Juga kami akan meratakan jalan di daerah itu dengan cuma-cuma. Jika anda memperbolehkan, maka kami akan melakukannya secepat mungkin." Sang Pastor pun menyetujuinya dan pekerjaan itu pun langsung dilaksanakan pada hari itu juga. Hari Minggu berikutnya ibadah pembukaan dan penyerahan gereja pun dilaksanakan seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Dan pada ibadah tersebut ada banyak anggota dengan "iman yang memindahkan gunung" yang muncul pada minggu pembukaan tersebut dibandingkan minggu-minggu sebelumnya.
Jika kita menghadapi permasalahan yang sulit, kita perlu semakin menguatkan iman kita di dalam Tuhan. Bisakah kita percaya bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil? Seseorang pernah berkata, "Bagian Tuhan adalah menumbuhkan kuasa, dan bagian kita adalah menumbuhkan iman." Berimanlah kepada Tuhan, dan Tuhan sanggup melakukan banyak hal dalam kehidupan kita. Tuhan Yesus memberkati.
Doa:
Tuhan Yesus, tambahkanlah imanku, agar aku semakin percaya bahwa di dalam nama-Mu tidak ada perkara yang mustahil. Amin. (Dod).