Listen

Description

 "Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu." (Ulangan 30:19)

Renungan:

  Di suatu masa hiduplah seorang bapak tua yang terkenal di seluruh negeri karena kebijaksanaannya. Suatu hari seorang anak muda ingin mengetes apakah bapak tua itu benar-benar bijaksana. Kemudian anak muda itu menemui sang bapak tua  dan berkata kepadanya, "Pak tua yang bijak. Aku punya seekor burung di tanganku. Dapatkah engkau mengatakan kepadaku apakah burung yang aku pegang tersebut hidup atau mati?" Orang tua bijak itu berpikir sejenak, kemudian ia menjawab, "Anak muda, mati dan hidupnya burung tersebut ada di dalam tanganmu. Jika engkau menginginkan burung itu mati, maka ia akan mati. Sebaliknya, jika engkau mau ia tetap hidup, maka ia pun akan hidup." Anak muda itu pun mengakui  bahwa orang tua tersebut benar-benar bijak. 

  Kisah di atas menjadi gambaran bagi kehidupan kita. Di tangan kitalah terdapat keputusan yang akan menentukan apa jadinya kita di masa depan nanti. Jika kita memutuskan untuk mematikan harapan-harapan kita, atau membiarkan orang lain mematikannya, maka harapan-harapan itupun akan mati. Jika kita memutuskan untuk tetap menjalani hidup yang bergelimang dosa, maka kita akan menuai kebinasaan kekal karena dosa tersebut. Sebaliknya jika kita memutuskan untuk membelokkan arah hidup dengan membenahi kekeliruan-kekeliruan dan dosa selama ini, maka kehidupan yang lebih baik akan menjadi milik kita. Jika kita memutuskan untuk membiarkan kondisi kerohanian kita menjadi tidak bergairah, maka lama kelamaan kerohanian kita akan menjadi kering dan akhirnya mati. Tetapi jika kita memutuskan untuk terus bertumbuh dalam iman kepada Yesus, maka kita akan menikmati kehidupan yang diberkati dan kita pun akan menghasilkan buah yang semakin banyak. 

  Secara jelas Tuhan memberikan tuntunan kepada manusia melalui firman-Nya. Tuntunan-Nya itu berguna baik untuk menjalani kehidupan kita sekarang ini, maupun untuk memasuki kehidupan kekal nanti. Kita tahu apa yang benar dan apa yang salah, kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk menikmati kehidupan yang diberkati. Masalahnya sekarang keputusan apa yang harus kita ambil. Jangan pernah salahkan orang lain atas keadaan kita sekarang, karena kita sendiri yang menentukan hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, berikanlah aku ketetapan hati untuk mengambil keputusan yang baik di dalam hidupku dengan mengikuti tuntunan-Mu. Amin. (Dod).